Anda belum login :: 23 Apr 2025 22:00 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Challenges, Implications, and Inspirations for Philosophy of Tim Ingold's Wayfaring
Oleh:
Limahekin, Antonius Bastian N.
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Diskursus: Jurnal Filsafat Teologi STF Driyarkara vol. 13 no. 1 (Apr. 2014)
,
page 1-24.
Topik:
wayfaring
;
logic of inversion
;
meshwork
;
armchair approach
;
philosophy-as-wayfaring
;
kembara
;
logika inversi
;
rajutan-jejaring-relasi-bersimpul-terbuka
;
pendekatan belakang-meja
;
filsafat-sebagai-kembara
Ketersediaan
Perpustakaan PKPM
Nomor Panggil:
D49
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Tim Ingold is known in contemporary Anglophone social anthropology to be an original thinker who dares to think outside the mainstream of the discipline. His anthropological works are philosophically informed and heavily influenced by phenomenology. They account for and pay heed to "life", to the dynamism taking place in all the observed things, including non-living beings. Central to his anthropology of life is the notion of wayfaring. This article purports to introduce this notion and to explore the challenges, implications and inspirations it has for philosophy while taking a critical stand towards Ingold's account. It argues that the notion envisions citizens who have strong civics ties but at the same time can emphatise with people of other countries. It argues furthermore that Ingold's critique of philosophy as embedded in such a notion can serve as an inspiration for doing philosophy in a more fruitful way, i.e, doing philosophy as wayfaring. ****** Tim Ingold dikenal sebagai seorang antropolog sosial Anglofon kontemporer yang memiliki pemikiran orisinal dan berani berpikir di luar arus utama disiplin ilmunya. Karya-karya antropologisnya adalah karya yang melek filsafat dan sangat dipengaruhi oleh fenomenologi. Karya-karya tersebut peka terhadap "kehidupan", terhadap dinamika yang berlangsung pada setiap hal yang diamati, termasuk keberadaan yang tidak hidup. Salah satu konsep penting dalam pemikiran antropologisnya adalah pengembaraan. Dalam artikel ini, penulis bermaksud memperkenalkan konsep tersebut serta mengeksplorasi tantangan, implikasi, dan inspirasinya terhadpa filsafat sambil mengkritik beberapa klaim Ingold. Penulis berpendapat bahwa konsep tersebut menawarkan visi terhadap sebuah warga negara yang memiliki identitas sipil dna ikatan warganegara yang kuat, namun pada saat yang sama memiliki empati terhadap warga negeri lain. Selain itu, penulis melihat kritik yang dilancarkan Ingold terhadap filsafat sebagai sebuah inspirasi dan undangan untuk mencari jalan menuju sebuah cara berfilsafat yang lebih merunduk ke bumi dan berbela rasa; berfilsafat sebagai sebuah pengembaraan bersama dengan yang laiin dna penuh empati terhadap yang lain.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)