Anda belum login :: 05 Jun 2025 07:20 WIB
Detail
ArtikelPerkembangan Terapi Zat Besi Intravena dari Masa ke Masa  
Oleh: Henny
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Cermin Dunia Kedokteran vol. 42 no. 08 (Aug. 2015), page 586-590.
Topik: Anemia Defisiensi Besi; Zat Besi; Penyakit Ginjal Kronik
Fulltext: C04 v42 n8 p586 kelik2017.pdf (136.37KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: C04.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelZat besi merupakan suatu makromineral esensial yang sangat dibutuhkan untuk sintesis eritrosit. Anemia defi siensi besi dapat ditemukan bersamaan dengan anemia pada penyakit ginjal kronik. Satu-satunya terapi efektif untuk anemia defi siensi besi adalah penggantian zat besi, baik dari makanan maupun dari suplemen. Suplemen zat besi intravena lebih efektif daripada zat besi oral. Sediaan zat besi intravena iron dextran sering dikaitkan dengan efek samping. Sediaan ferric gluconate masih terkendala masalah toksisitas pada anak. Iron sucrose, sediaan zat besi intravena yang tergolong stabil, profil keamanannya cukup baik dibandingkan sediaan-sediaan sebelumnya; namun diduga dapat mencetuskan aterosklerosis.Ferumoxytol adalah sediaan zat besi intravena dengan waktu paruh cukup panjang meskipun pencapaian konsentrasi puncaknya cepat; dapat mengintervensi pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI). Sediaan zat besi intravena terbaru, yaitu ferric carboxymaltose, dianggap sediaan dengan pendosisan paling nyaman (seminggu sekali), terbukti efektivitasnya setara dengan sediaan zat besi intravena lain. Keragaman sediaan zat besi intravena memungkinkan pilihan sesuai kebutuhan pasien, kondisi kesehatan yang menyertai, dan ketersediaan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)