Anda belum login :: 17 Jun 2025 06:38 WIB
Detail
ArtikelSindrom Pria Berahim  
Oleh: Birdieni, Birny ; Djafar, Anthony
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: Gatra vol. 21 no. 21 (Mar. 2015), page 44-45.
Topik: Histeroktomi; differences of sex development; Pria berahim; Persistent Mulleriant duct Syndrome;
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: GG5
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelseorang pria dewasa Inggris memiliki rahim, ovarium, dan leher rahim. Kasus ini langka, kearena biasanya, perbedaan perkembnagan jenis kelamin terjadi pada saat bayi atau masa pubertas seseorang. Operasi pengangkatan rahim menjadi hal biasa bila dilakukan pada wanita. Namun , menjadi akan luar biasa bila itu terjadi pada seseorang laki-laki. kasus ini yang menimpa Rob--kini ddirahasiakan identitasnya--Pria asal Inggris, yang ditemukan memiliki rahim, ovarium, dan leher rahim. Dokter kasus yang dialami pria 37 tahun itu dengan persistent Mullerin duct syndrome (PMDS). Kasus umumnya didiagnosis ketika kelahiran atau kala masa pubertas. Meski sebenarnya temuan tentang perbedaan perkembangan jenis kelamin atau differences of sex development (DSD) bisa saja terjadi pada semua usia. Kini Rob telah ditangani oleh dokter spesialis di Manchester, Inggris. Rencananya, ia menjalani operasi histerektomi atau pengangkatan rahim. setelah organ kewanitaannya diangkat, Rob pun akan kembali menjadi pria, meski dia masih harus mengalami proses menopause dini juga.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.078125 second(s)