Anda belum login :: 07 Jun 2025 04:09 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Menanti Pupuk Pasca-Panen
Oleh:
Alami, Ade Faizal
;
Kumalasari, Fitri
;
Adhiningrat, Hidayat
;
Hernawan, Arief Koes
Jenis:
Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi:
Gatra vol. 21 no. 21 (Mar. 2015)
,
page 31-33.
Topik:
Menanti Pupuk Pasac-Senen
;
Pupuk Bersubsidi
;
Akurasi RDKK
;
PIHC
;
Mekanisme Distribusi Pupuk Bersubsidi
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
GG5
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Seuasai panen raya, petani di beberapa daerah dihadapkan pada masalah pupuk. Ada yang pasokannya melimpah , tapi ada pula daerah yang tidak mendapatkan pasokan sama sekali. Distribusi pupuk masih timpang. Menurut Ketua Asosiasi Distributor Pupuk Bersubsidi Solo Raya, sugeng Purwoko, kekhwatiran petani terlampau berlebihan, Ia mengklaim, Solo Raya tidak megalami kelangkaan pupuk. Menurut dia aturan, soal pupuk sudah ketat. Jika kios resmi kekuarangan pasokan pupuk bersubsidi, masalah itu dilaporkan panitia penyuluh Lapangan (PPL) untuk didata. Kemudian, data diserahkan ke distributor untuk menebus ke produsen. General Manager Marketing PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), Subhan, menampik tudingan bahwa penyaluran produk bersubsidi tidak beres. PIHC, kata subhan, memproduksi dan meyalurkan pupuk besrsubsidi sesuai dengan perminataan dan peraturan. Permintaan pupuk bersubsidi berdasarkan RDKK, sebesar 13,4 ton. Tetapi yang disetujui pemerintah hanya 9,55 juta ton. selisih 3,85 juta ton itulah yang berpotensi menimbulkan masalah kelangkaan pupuk.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)