Bagi kaum wanita kebutuhan untuk tampil lebih menarik dan cantik merupakan aspek yang sangat penting dalam hidupnya dan dapat menambah kepercayaan diri serta berguna untuk pengembangan kepribadiannya dalam hubungannya dengan sesama maupun di pekerjaannya bagi wanita yang bekerja. Umumnya untuk dapat tampil lebih menarik cara yang ditempuh kaum wanita adalah dengan menggunakan kosmetika. Krisis moneter yang sedang melanda Indonesia saat ini dimana nilai tukar dollar maupun suku bunga yang cukup tinggi membuat para produsen sulit menjalankan bisnisnya, apalagi bisnis yang masih mengandalkan bahan baku dari luar negeri / import. Begitu juga dengan industri kosmetika yang sebagian besar bahan bakunya masih disuplai dari luar negeri membuat harganya melejit tinggi. Keadaan seperti ini tentu menjadi bahan pertimbangan bagi kaum wanita cii dalam melakukan pembelian. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian kosmetika/make-up pada kaum wanita sebelum krismon dan sesudah krismon. Juga untuk mengetahui apakah apa perbedaan perilaku pembelian antara sebelum krismon dan sesudah krismon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Dari penelitian ini ternyata tidak ada perbedaan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian kosmetika baik sebelum krismon dan sesudah krismon. Begitu juga dengan prilaku pembelian kosmetika tersebut. Sebagai saran kiranya produsen (perusahaan kosmetika) dapat memperhatikan faktor-faktor utama yang dapat mempengaruhi konsumen di dalam melakukan pembelian kosmetika sehingga produsen dapat menciptakan produk kosmetika yang berkualitas tinggi sesuai dengan keinginan konsumen untuk memenuhi kebutuhan akan produk kosmetika. |