Anda belum login :: 01 May 2025 11:31 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Cerita Dibalik Suksesi dan Subsidi: Fiskal dan Akal Sehat Dikalahkan Oleh Politik
Oleh:
Pirngadi, Yuyun
Jenis:
Article from Bulletin/Magazine - ilmiah lokal
Dalam koleksi:
Indonesian Tax Review vol. 8 no. 02 (2015)
,
page 7-11.
Topik:
kenaikan harga BBM
;
Underground Economy
;
broker minyak
;
migrasi pengguna BBM
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
II40
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Kebijakan untuk menaikan harga BBM merupakan merupakan sebuah kebijakan tidak populis yang angat sensitif bagi masyarakat. Tidak sedikit rakyat yang menjerit memprotes habis-habisan kebijakan ini. Hanay segelintir rakyat yang berbesar hati mencoba memahami mengapa pemimpin bangsa menambil tindakan seperti itu. Mulai tanggal 18 November 2014 lalu, harga BBM yakni premium naik dari Rp6.500,00 menjadi Rp8.500,00. Sudah teapatkah pemerintah dalam membuat kebijakan tidak populis ini ? Bagaimana jika kita lihat dari segi pemetaan modal perhitungan dan beban fiskalnya. Tingginya disparitas harga BBM bersubsidi dengan BBM non Subsidi telah mengakibatkan migrasi pengguna BBM non subsidi ke BBM subsudidan disaat yang bersamaan masih terdapat penyalahgunaan BBM bersubsidi, khususnya minyak solar. Tak dapat dipungkiri adanya underground economy, broker minyak praktek ilegal BBM bersubsidi, dan oplosan solar yang semua melibatkan oknum pejabat pusat dan daerah yang sebenarnya ikut andil membebani fiskal.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)