Anda belum login :: 03 Jun 2025 07:00 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Jesuischarlie: Representasi Sikap Sosial Tweeps Atas Tragedi Charlie Hebdo
Oleh:
Saefullah, Nurul Hikmayaty
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 13 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketiga Belas : Tingkat Internasional, Jakarta, 8-9 April 2015
,
page 567.
Topik:
Sosiosemantik
;
sikap bahasa
;
pilihan bahasa
;
gender
;
Twitter
Fulltext:
(567) Nurul H.S. - Jesuischarlie . . . - 050415.pdf
(40.82KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 13
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Penembakan yang terjadi di Kantor Surat Kabar Charlie Hebdo di Paris, Perancis, pada tanggal 7 Januari 2015 lalu menyisakan berbagai emosi dan reaksi dari banyak pihak di seluruh dunia. Topik tersebut memanas ketika Charlie Hebdo kembali terbit, lima hari setelah serangan, sesuai dengan cirinya yang penuh satir dan kontroversial. Twitter, sebagai salah satu media sosial, pun turut menjadi wadah bagi para penggunanya (disebut Tweeps) untuk bereaksi terhadap peristiwa tersebut. Ratusan ribu cuitan (tweet) dituliskan dengan menggunakan lambang hashtag “#” dan kata kunci #JeSuisCharlie dalam bahasa Perancis. Cuitan yang disampaikan oleh para Tweeps ini seragam namun juga beragam. Seragam karena sama-sama menyuarakan sikap, dan beragam karena pilihan bahasa dan nonbahasa yang digunakan tidak sama, terutama ketika pilihan-pilihan tersebut dibedakan berdasarkan gender.Permasalahan yang diangkat di dalam artikel ini berkaitan dengan keseragaman dan keragaman itu, yakni bagaimana pola pilihan bahasa dan nonbahasa muncul sebagai representasi sikap sosial Tweeps atas tragedi Charlie Hebdo. Data berasal dari cuitan berbahasa Perancis dengan kata kunci #JeSuisCharlie pada tanggal 7 Januari 2015 dan 12 Januari 2015 dan dibatasi menjadi 50-100 cuitan untuk masing-masing waktu yang dipilih.Kajian sosiosemantik, yang merupakan perpaduan antara sosiologi bahasa (sosiolinguistik) dan semantik, menjadi pisau dalam penelitian ini. Teori-teori yang digunakan adalah teori Sosiolinguistik mengenai bahasa dan gender, sikap bahasa, dan pilihan bahasa, serta teori Semantik mengenai klasifikasi ajektiva dan verba yang berkenaan dengan perasaan dan tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap gender memiliki pola-pola tertentu dalam bersikap, mengutarakan perasaan, dan melakukan tindakan, yakni dengan menggunakan pilihan bahasa berupa ajektiva dan verba, dan dengan menggunakan unsur-unsur nonbahasa, seperti gambar, foto, video, dan lagu.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)