Anda belum login :: 22 Apr 2025 08:41 WIB
Detail
ArtikelTindak Tutur Ilokusi Jokowi dalam Pidato Kepresidenan Mengenai Keputusan Harga BBM  
Oleh: Komara, Cahya ; Wahyuni, Leny Sri ; Widianti, Lia Meirina
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 13 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketiga Belas : Tingkat Internasional, Jakarta, 8-9 April 2015, page 529-532.
Topik: Tindak Tutur; Pidato; Jokowi; Kebijakan; Harga BBM
Fulltext: (529-532) Cahya, Lenny, Lia - Tindak Tutur . . . - 050415.pdf (81.02KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 13
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelTerpilihnya Jokowi sebagai Presiden Indonesia ke-7 menjadikan beliau sebagai sosok pemimpin yang berbeda dari pemimpin sebelumnya. Karakter Jokowi yang sederhana dan merakyat menjadikannya figur yang diharapkan dapat membawa perubahan di Indonesia. Sebagai presiden pilihan rakyat, kebijakan-kebijakan Jokowi dalam 100 hari program kerjanya sangatlah ditunggu oleh masyarakat. Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan kebijakan terbaru dengan menaikkan dan menurunkan harga BBM dalam kurun waktu yang relatif singkat sehingga menimbulkan kontroversi. Peneliti mencermati bahwa apa yang Presiden Jokowi sampaikan dalam pidatonya sangat menarik untuk dianalisis. Bagaimana seorang Presiden bertutur kepada 250 juta lebih rakyat Indonesia dalam memutusan kebijakan penting ini. Sehingga peneliti tertarik untuk menganalisisnya dengan rumusan masalah: 1) Bagaimana analisis tindak tutur presiden Jokowi dalam pidato kepresidenannya mengenai kenaikan dan penurunan harga bahan bakar minyak? 2) Apa makna yang terkandung dalam setiap rangkaian kata yang dipilih oleh presiden Jokowi saat berpidato? Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji tindak tutur yang digunakan presiden Jokowi dengan focus utamanya untuk mengetahui dan mengklasifikasi tindak tutur ilokusi apa saja yang digunakan Presiden Jokowi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis pragmatik. Analisis data penelitian menggunakan instrumen kategori tindak tutur ilokusi Searle (1981) yakni asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tindak tutur Jokowi dalam pidato kepresidenan yang disampaikan pada hari Senin, tanggal 17 November 2014 dan Jumat, tanggal 16 Januari 2015. Dari hasil analisis, peneliti menemukan bahwa dalam menyampaikan pidato kepresidenannya, Jokowi cenderung menggunakan tindak tutur yang bersifat ilokusi dengan klasifikasi: asertif sebanyak 5, direktif sebanyak 4, deklaratif sebanyak 3, ekspresif sebanyak 2, dan komisif sebanyak 1. Berdasarkan data tersebut, disimpulkan bahwa tindak tutur Jokowi menunjukan pola tindak tutur asertif dengan secara langsung berisi laporan, tuntutan dan pernyataan. Itu terlihat dari banyaknya jumlah kalimat yang dipakai Jokowi yang menuntut pertanggungjawaban dari lawan tuturnya (pejabat dan semua elemen masyarakat) serta banyaknya tindak tutur yang menggambarkan keadaan atau kejadian yang menyatakan tentang sesuatu yang harus dipercayai kebenarannya. Sehingga dapat dimaknai tindak tutur yang digunakan Jokowi tersebut berpeluang untuk membuat rakyat sebagai penerima kebijakan merasa keputusan tersebut wajib dipatuhi dan dilaksanakan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)