Anda belum login :: 03 Jun 2025 07:09 WIB
Detail
ArtikelPembentukan Karakter dan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Bercerita  
Oleh: Morelent, Yetty ; Fikri, Hasnul
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 13 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketiga Belas : Tingkat Internasional, Jakarta, 8-9 April 2015, page 339-344.
Topik: karakter; bahasa; bercerita
Fulltext: (339-344) Yetty M., Hasnul F. - Pembentukan Karakter . . . - 040415.pdf (162.83KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 13
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelBercerita merupakan aktivitas penting yang perlu dikuasai oleh orang tua dan pendidik anak usia 3—6 tahun. Bukan saja karena anak-anak itu senang menyimak cerita, namun lebih dari itu, cerita merupakan salah satu metode pembelajaran seni bahasa tertua. Selanjutnya, cerita mendorong anak untuk mencintai bahasa. Cerita juga membantu perkembangan imajinasi anak, sekaligus memberi wadah bagi anak-anak itu untuk belajar berbagai emosi dan perasaan, seperti sedih, gembira, simpati, marah, senang, cemas, serta emosi manusia yang lain. Kemudian, cerita adalah pelajaran penuh makna yang memegang peran penting dalam sosialisasi nilai-nilai baru pada anak. Cerita sangat efektif untuk mempengaruhi perilaku dan mendorong perkembangan moral pada anak. Alasannya adalah (1) ketika anak menghadapi situasi yang mengandung konsiderasi yang sedapat mungkin mirip dengan yang dihadapi anak dalam kehidupan, (2) dengan cerita dapat memancing anak menganalisis situasi, dengan melihat bukan hanya yang nampak tapi juga sesuatu yang tersirat di dalamnya, untuk menemukan isyarat-isyarat halus yang tersembunyi tentang perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain, (3) cerita mendorong anak untuk menelaah perasaannya sendiri sebelum ia mendengar respon orang lain untuk dibandingkan, (4) cerita mengembangkan rasa konsiderasi atau “tepa selira” yaitu pemahaman dan penghargaan atas apa yang diucapkan atau dirasakan tokoh hingga akhirnya anak memiliki konsiderasi terhadap orang lain dalam alam nyata. (Musfiroh, 2008, Abdul Majid, 2008, Riris K. Toha dan Sarumpaet, 2010). Makalah ini akan menguraikan pembentukan karakter dan kemampuan berbahasa anak melalui bercerita. Dengan bercerita secara tidak langsung dapat merangsang berkembangnya kemampuan berbicara anak.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)