Anda belum login :: 09 May 2025 00:55 WIB
Detail
ArtikelANALISI RANTAI PASOKAN BATIK PEWARNA ALAM (STUDI KASUS DI KECAMATAN BAYAT KLATEN)  
Oleh: Mauidzoh, Uyuunul ; Ahmadi, Nurfi
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Industrial Engineering Conference (IEC) Yogyakarta, 6 Desember 2014: Peran Teknik Industri dalam Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah untuk Mendukung Ketahanan dan Kemandirian Perekonomian Bangsa, page XLVII 1-10.
Topik: batik
Fulltext: 47. Uyuunul Mauidzoh.pdf (357.95KB)
Isi artikelPenggunaan batik dewasa ini semakin berkembang mulai dari kalangan muda maupun kalangan tua. Industri batik tidak hanya berkembang di pulau Jawa saja, tetapi juga di baerbagai daerah maupun pulau lain yang mempunyai model batik tersendiri. Daerah yang banyak sentra industri batik seperti Yogyakarta, Solo, Klaten, Pekalongan, Sragen, Wonogiri, Tuban, Madura, dan lain lain.Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten adalah salah satu sentra industri kecil batik yang sudah ada sejak lama. Sejak abad ke 17, Tembayat atau yang sekarang lebih dikenal dengan Bayat, sudah merupakan daerah penghasil batik, mulai dari batik halus maupun batik sederhana dengan proses pewarnaan yang dikenal dengan proses kelengan yaitu proses warna yang hanya sekali celup. Jaringan rantai pasokan Batik Tulis Pewarna alam di Desa Banyuripan Kecamatan Bayat ini dianalisis dengan metode transportasi dan analisis SWOT untuk memperoleh pemasok yang paling menguntungkan . Dari hasil analisis diperoleh bahwa rantai pasokan bahan baku batik pewarna alam ada di Solo, Yogyakarta dan Desa Jarum. Pemasok dari Solo memberikan nilai yang lebih efisien. Distribusi pemasaran batik tulis pewarna alam Desa Banyuripan Kecamatan Bayat Kalaten perlu diperluas dengan menambah jaringan distribusi di Solo dan Yogyakarta untuk memenuhi permintaan konsumen.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)