Anda belum login :: 23 Jul 2025 18:15 WIB
Detail
ArtikelANALISIS FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN BERHIRARKI MASKAPAI PENERBANGAN RUTE YOGYAKARTA – BALIKPAPAN BERDASARKAN KRITERIA KUALITAS  
Oleh: Astuti, Marni
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Industrial Engineering Conference (IEC) Yogyakarta, 6 Desember 2014: Peran Teknik Industri dalam Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah untuk Mendukung Ketahanan dan Kemandirian Perekonomian Bangsa, page XXXI 1-9.
Topik: AHP; Fuzzy AHP; Bobot Prioritas; Maskapai
Fulltext: 31. Marni Astuti.pdf (438.01KB)
Isi artikelBanyak faktor yang berpengaruh terhadap konsumen untuk memilih salah satu maskapai penerbangan. Apakah harga murah merupakan satu-satunya alasan konsumen untuk memilih salah satu maskapai penerbangan? Bagaimana dengan pandangan konsumen terhadap tingkat keamanan yang ditawarkan oleh suatu maskapai penerbangan?, apakah menjadi bahan masukan dalam memilih suatu maskapai penerbangan?. Bagaimana dengan penawaran pelayanan yang diberikan oleh suatu maskapai penerbangan, kemudahan fasilitas check in, ketepatan jadwal waktu, pilihan waktu penerbangan, inflight catering, dan sebagainya apakah menjadi alasan dalam pemilihan? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model preferensi konsumen dalam memilih maskapai penerbangan. Sehingga pihak maskapai penerbangan dapat lebih meingkatkan strategi pelayanan konsumen pada kriteria kualitas yang diinginkan konsumen. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Tingkat subjektifitas, ketidakjelasan dan ketidakpastian dalam penentuan bobot prioritas dilakukan dengan pendekatan perbandingan antara Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy AHP. Faktor-faktor dan Sub faktor yang digunakan untuk mengetahui prioritas konsumen, didapatkan dari penyebaran kuesioner. Skala dalam Analytical Hierarchy Process (AHP) masih memiliki nilai tidak pasti atau tidak tepat, oleh karena itu penilaian dilakukan menggunakan nilai-nilai linguistik. Metode Fuzzy digunakan untuk menilai bilangan linguistik. Hasil dari penilaian prioritas preferensi konsumen dengan menggunakan AHP adalah : faktor keselamatan dengan sub faktor perawatan pesawat memiliki bobot 0,2399. Nilai bobot tersebut merupakan nilai bobot terbesar diantara faktor dan sub faktor lainnya. Prioritas alternatif, Garuda Indonesia mendapatkan bobot tertinggi yaitu sebesar 0,4081. Hasil dari penilaian prioritas dengan menggunakan Fuzzy AHP adalah faktor keselamatan dengan sub faktor perawatan pesawat memiliki bobot 1, dan nilai tersebut merupakan bobot terbesar diantara faktor dan sub faktor lainnya. Prioritas alternatif pada Fuzzy AHP, Garuda Indonesia mendapatkan bobot tertinggi yaitu sebesar 0,623918
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)