Anda belum login :: 23 Jul 2025 03:56 WIB
Detail
ArtikelTINGKAT WASTE DI LANTAI PRODUKSI DENGAN PENERAPAN LEAN MANUFACTURING  
Oleh: Eduard, Kivven ; Soejanto, Irwan
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Industrial Engineering Conference (IEC) Yogyakarta, 6 Desember 2014: Peran Teknik Industri dalam Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah untuk Mendukung Ketahanan dan Kemandirian Perekonomian Bangsa, page XXIV 1-13.
Topik: Waste; fish bone diagram; lean manufacturing; PAM; FMEA; value stream mapping
Fulltext: 24. Irwan Soejanto.pdf (402.17KB)
Isi artikelUsaha yang nyata dalam suatu produksi barang adalah mengurangi pemborosan yang tidak mempunyai nilai tambah dalam berbagai hal termasuk penyediaan bahan baku, lalu lintas bahan, pergerakan operator, pergerakan alat dan mesin, menunggu proses, kerja ulang dan perbaikan.PT. X Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur. Penelitian dilakukan di departemen produksi dimana output yang diteliti yaitu lampu neon. Proses produksinya menggunakan mesin-mesin semi-otomatis dengan melibatkan manusia sebagai operator. Proses produksinya berlangsung secara terus menerus.Permasalahan di PT. X Indonesia adalah terdapatnya pemborosan waktu menunggu yang lama, tube yang lecet dan kurang mengkilat, lampu tidak menyala dengan maksimal, dan juga terjadinya pemborosan transportasi dalam hal pengangkutan raw material setengah jadi dari proses washing menuju proses coating. Dengan adanya masalah tersebut maka dilakukan penelitian dengan pendekatan lean manufacturing, diharapkan ditemukan solusi yang tepat untuk mengetahui jenis dan akar penyebab aktivitas yang tidak bernilai tambah di lantai produksi PT X Indonesia tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mencari penyebab terjadinya pemborosan di lantai produksi, setelah mengetahui penyebab terjadinya pemborosan maka dibuat rekomendasi perbaikan dengan menggunakan FMEA (Failure Mode Effect Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya pemborosan tejadi pada menunggu, transportasi, kecacatan, dan proses yang tidak tepat. Berdasarkan tingginya tingkat aktivitas yang terjadi dengan proses activity mapping adalah aktivitas yang paling sering dilakukan adalah operation sebesar 79 aktivitas (54,48%) diikuti dengan aktivitas tipe inspection sebesar 26 aktivitas (17,93%), delay 23 aktivitas (15,86%), transportation 15 aktivitas (10,34) dan storage sebanyak 2 aktivitas ( 1,37%) dari total 145 aktivitas yang ada dan dapat diketahui bahwa pada proses produksi lampu neon (vtl) untuk waktu yang paling besar adalah operation sebesar 2051,6 menit (61,35%), diikuti dengan waktu untuk tipe transportation dengan jumlah waktu sebanyak 582,6 menit (17,42%) , delay sebesar 457,2 menit (13,67%), inspection 219,5 menit (6,56%), storage 32,8 (0,98%).Dengan besar value adding activity 2018,1 menit, non value adding activity 629,2 menit dan neccesary non value adding activity sebesar 629,6 menit.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)