Anda belum login :: 29 Apr 2025 09:36 WIB
Detail
ArtikelPerempuan Politisi dalam Partai Politik Pemilu 2014: Keterwakilan Deskriptif vs Substantif  
Oleh: Soeseno, Nuri
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Jurnal Perempuan: Untuk Pencerahan dan Kesetaraan no. 81 (May 2014), page 95-124.
Topik: female politician; party; general election; descriptive and substantive representation; perempuan politisi; partai; pemilu; keterwakilan deskriptif dan substantif
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: J57
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKeterwakilan perempuan di dalam partai dan lembaga legislatif terkait erat dengan tipologi sistem kepartaian yang 'office seekers'. Keterwakilan perempuan dalam partai politik dan lembaga legislatif masih bersifat deskriptif: untuk memenuhi persyaratan kuota 30 persen dalam Pemilu 2014. Munculnya fenomena caleg selebriti, artis, dinasti politik, dll merupakan konsekuensi kepartaian yang berorientasi mengejar jabatan. Tercapainya critical mass (30 persen anggota legislatif perempuan) di lembaga-lembaga politik (partai dan parlemen) bukan jaminan munculnya keterwakilan perempuan yang substantif. Dibutuhkan kehadiran critical actor untuk mengubah keterwakilan deskriptif menjadi substantif.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)