Anda belum login :: 23 Jul 2025 16:57 WIB
Detail
ArtikelKoinfeksi Tuberkulosis Pada Seorang Penyandang Morbus Hansen  
Oleh: Regina ; Wijaya, Lorettha
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi: Majalah Kedokteran Damianus vol. 13 no. 01 (Feb. 2014), page 62-70.
Topik: morbus hansen; penurunan berat badan; skrofuloderma. tuberkulosis paru; tuberkulosis kelenjar getah bening
Fulltext: 209-344-1-SM.pdf (2.81MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: D01.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPendahuluan : Morbus Hansen(MH) dan Tuberkulosis (TB) berturut-turut di sebabkan oleh Mycobacterium lepra dan Mycobacterium tuberculosis. Kejadian kediua infeksi timbul secara bersamaan jarang di temukan, biasanya terjadi pada pasien-pasien imunokomromais. Kasus : Seorang Perempuan berusia 23 tahun didiagnosis menderita MH,TB pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratoris. Tidak didapatkan riwayat konsumsi obat-obat imunosupresan ataupun transplastasi organ. Tes gula darah normal dan tes HIV negatif, meskipun dijumpai penurunan berat badan sekitar 20kg dalam 11 bulan terakhir. Penatalaksanaan yang diberikan adalah Rifampisin 60mg/hari, Ofloksasin 400 mg/hari, Isoniazid 400mg/hari +vitamin B6 10 mg/hari, dan Etambutol 750 mg/hari. Setelah 2 minggu terapi pasien memperlihatkan perbaikan klinis. Kesimpulan: Konfeksi MH dan TB terjadi pada kasus ini. Faktor predisposisi kejadian tersebut belum dapat di temukan. Rejimen terapi TB paru dan Ekstrapulmonal memberi perbaikan klinis pada lesi skrofuloderma maupun MH setelah 2 minggu
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)