| Sikap dan perilaku umat katolik bersumber pada ajaran dan hidup Yesus sendiri. Di dalam hidupNya, Yesus telah menunjukkan sikap solider kepada manusia. Sikap solider kepada manusia ditampakkan sejak awal kehadiranNya dalam sosok bayi manusia yang lahir dalam kemiskinan sebagai manusia di sebuah palungan. Dalam kehidupanNya, tindakan Yesus menunjukkan sikap peduli dengan "orang-orang kecil" di sekelilingNya dan la juga akrab dan bersimpati dengan orang terkemuka: orang kaya, yang mempunyai kedudukan dan ilmu, agar mereka pun bertobat dan tobat itu diwujudkan dalam bentuk perhatian dan pertolongan kepada yang menderita, kecil, miskin dan tertindas. Tindakan Yesus menunjukkan kesetiakawanan, yaitu dengan keterlibatanNya dalam penderitaan manusia bahkan wafat di kayu salib demi menyelamatkan manusia. Dalam diri Yesus-lah terpancar solidaritas Allah yang tertinggi. Maka kesetiakawanan dan kemurahan hati Allah dalam diri Yesus merupakan sumber motivasi kepekaan sosial dan dasar kesetiakawanan sosial umat kristiani. Semua ajaran Yesus ini termuat dalam Kitab Suci. Oleh Gereja karya Yesus dilanjutkan dan kepedulian terhadap permasalahan-permasalahan sosial termuat dalam ajaran sosial Gereja. Mahasiswa katolik Indonesia adalah bagian dari kaum awam yang terpanggil untuk memancarkan iman, harapan dan cinta kasih terutama dengan kesaksian hidup mereka di tengah masyarakat. Kesaksian hidup mahasiswa katolik Indonesia terwujud melalui keterlibatan mereka dalam kegiatan-kegiatan yang ada, seperti di kampus, gereja (dalam arti paroki) dan di masyarakat. Kegiatan-kegiatan itu dapat berbentuk suatu organisasi atau suatu wadah yang dapat menampung mahasiswa katolik dalam mengeluarkan ide atau gagasan dan dapat juga berupa tindakan. Maka untuk mengetahui kecenderungan kegiatan mahasiswa katolik ini, maka diadakan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Subyek penelitian sebanyak 50 mahasiswa katolik. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan terbuka. Pertanyaan-pertanyaan tersebut berisikan bentuk kegiatan apa saja yang digumuli oleh seorang mahasiswa (di kampus, di gereja dan di masyarakat). Hasil penelitian menunjukkan yang mengikuti kegiatan di kampus sebanyak 17 orang, yang ikut kegiatan di gereja sebanyak 26 orang dan yang ikut kegiatan kemasyarakatan sebanyak 9 orang. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa katolik Universitas Atma Jaya Jakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, kurang berminat pada kegiatan kemasyarakatan. Keadaan semacam ini memang sangat memprihatinkan, apalagj ditunjang oleh situasi dan kondisi Jakarta saat ini yang semakin maju perkembangannya. Dampak kemajuan pengetahuan dan teknologi, dapat mengakibatkan tumbuhnya sikap individualists dalam diri mahasiswa katolik. Kepekaan iman dan kepekaan sosial dapat semakin ditumbuhkan dengan pelayanan pastoral berupa katekese dengan menggunakan metode analisis sosial. |