Anda belum login :: 08 Jun 2025 02:49 WIB
Detail
ArtikelServant Leadership Ala Alan Mulally  
Oleh: Sarnianto, Prih
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: SWA vol. 30 no. 21 (Oct. 2014), page 66-72.
Topik: chairman; CEO Ford; andap-asor; One Ford; Business Plan Review; General Motors
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: SS33
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelMelayani, itulah mantra Alan Roger Mullay dalam memimpin. Mengamalkan mantra terssebut dalam praktik sehari-hari, Alan Mullay berhasil mengangkat Ford Motor Company dari tubir jurang kebangkrutan, bahkan walau hanya untuk satu-dua tahun-mengalahkan kinerja Toyota yang merupakan kampiun industri otomotif terakbar dunia. Tak mengherankan, Fortune, Maret lalu, menobatkan Mullay sebagai pemimpin terbaik dunia setelah Paus Fransiskus dan Kanselir Jerman Angela Merkel. Padahal, ketika pada September 2006 mengambil alih posisi CEO Ford, dia boleh dibilang tak diterima oleh semua orang. Pada musim semi tahun itu, ketika Mullay menerima pinangan para eksekutif tertinggi Ford, insan Ford meradang. Satu per satu, para petinggi perusahaan menemui Wiliam Clay "Bill" Ford Jr.,menuntut pejelasan. Menyandang nama Ford, Bill lebih dari sekedar Chairman dan CEO. Sebagai cicit Henry Ford sang pendiri, dia dianggap personifikasi perusahaan otomotif yang merupakan ikon bisnis Amerika Serikat (AS) itu. Artinya dukungan Bill sangat berarti.Kendati demikian yang membuat Mullay akhirnya diterima adalah gaya kepmimpinannya yang andap-asor dan kepribadiannya yang sederhana.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)