Mengamati perkembangan dunia usaha saat ini, perkembangan ekonomi telah dihadapkan pada suatu tahap persaingan dimana setiap kesatuan ekonomi berjuang untuk mempertahankan eksistensi entitas masing-masing. Untuk dapat bertahan setiap entitas harus mempunyai manajemen yang baik, seperti manajemen dalam persediaan. Bagi perusahaan industri persediaan bahan baku mempunyai nilai yang sangat berarti dan keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan dan merupakan faktor yang menentukan kelancaran kegiatan operasional perusahaan, begitu pula dengan perusahaan jasa konstruksi dengan persediaan bahan bakunya yang sebagian besar mencakup bahan bangunan. Bagi perusahaan konstruksi manajemen persediaan juga merupakan salah satu faktor yang mendukung kelancaran proses konstruksi. Suatu manajemen persediaan yang berhasil dapat dicapai apabila selalu tersedia informasi yang efektif dan efisien; efektif berarti bahwa dari data yang diperoleh dihasilkan informasi yang akurat, sesuai kebutuhan, dan berguna bagi pihak manajemen untuk membuat suatu keputusan, efisien berarti bahwa informasi yang dihasilkan didapat dengan biaya yang murah, cepat, dan tepat waktu (up to date). Seiring berjalannya pembangunan ekonomi di suatu negara dan berkembang pesatnya kemajuan di bidang teknologi khususnya dibidang komputer, pengolahan data dan informasi menjadi semakin mudah dilakukan, hemat biaya, waktu dan tenaga. Pemanfaatan perkembangan teknologi komputer ini sangat banyak membantu dalam mengolah informasi, selain dapat melakukan perhitungan dengan cepat, tepat, dan akurat; teknologi ini juga dapat menciptakan suatu sistem pengendalian yang memadai, suatu pengendalian dalam electronic data processing system yang mencakup pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Dengan demikian melalui kecanggihan tekhnologi komputer ini, maka pengendalian intern dalam manajemen persediaan pada perusahaan konstruksi ini dapat dilaksanakan dengan baik sehingga meningkatkan kinerja dan performance perusahaan. Dalam melakukan penelitiannya penulis menggunakan metode pendekatan studi kasus dan pengumpulan data yang dilakukan adalah penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan penulis melalui observasi langsung pada kegiatan yang ada untuk memperoleh data kongkrit yang diperlukan, wawancara dengan pihak manajemen, dan mengumpulkan dokumen-dokumen perusahaan yang dibutuhkan. Sedangkan penelitian kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur dan bahan perkuliahan yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Dari penelitian yang dilakukan penulis diketahui bahwa penjsahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dengan adanya pemisahan fungsi pembelian, penyimpanan, dan pencatat. Dalam beroperasi perusahaan menggunakan seperangkat jaringan peralatan komputer untuk mengolah informasi akuntansi tentang persediaan, dan terdapatnya pengendalian yang memadai yang diterapkan perusahaan terhadap persediaan yang meliputi pengendalian fisik dan pengendalian akuntansi. Disamping kesimpulan yang diberikan diatas, penulis juga menemukan beberapa kelemahan dalam perusahaan yang pertu diperhatikan seperti: 1. Perusahaan tidak menetapkan jangka waktu pembayaran dengan suppliernya, sehingga prosedur pembayaran agak sedikit terabaikan dan mengakibatkan sebagian supplier kecewa karena pembayaran yang diterima dirasakan oleh mereka terlambat. 2. Tidak terdapatnya pemisahan ruangan yang tegas antara bagian pengolahan data dengan bagian lainnya, begitu pun dengan penyimpanan backup data yang disimpan dalam satu gedung yang sama. 3. Struktur organisasi yang kurang sempurna, seperti yang ditemukan oleh penulis, sekretaris diangkat oleh direktur, bukan manajer personalia. Hat ini tidaklah lazim, karena sebetulnya pengangkatan ini merupakan wewenang bagian personalia yang tugasnya memelihara sumber daya manusia di dalam perusahaan. Memperhatikan kelemahan-kelemahan diatas, maka penulis mengemukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan sebagai berikut: 1. Sebaiknya perusahaan memiliki jangka waktu pembayaran yang standar sehingga mempermudah prosedur pembayaran. 2. Perusahaan seharusnya memisahkan ruangan pengolahan data dengan bagian lain, sehingga campur tangan pihak lain yang tidak berwenang dapat dihindarkan, dan sebaiknya backup data disimpan di gedung yang lain yang berbeda letaknya dengan gedung perusahaan, seperti dalam safety box yang disewa pada sebuah bank. 3. Pihak manajemen sebaiknya menelaah kembali struktur organisasinya dan pembagian tugas yang terdapat pada departemen-departemen yang telah dibentuk. Dengan mempertimbangkan beberapa faktor pendukung dan beberapa hal yang perlu diperhatikan, dimana; faktor yang perlu diperhatikan tersebut tidak bersifat mutlak, maka rancangan hipotests "Aplikasi electonic data processing system dalam menunjang pengendalian intern dan keandalan sistem infomnasi atas persediaan" yang diterapkan oleh PT X dapat diterima. |