Anda belum login :: 14 May 2025 01:30 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Pengaruh Pelatihan pada Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Teknis Penyuluhan Obesitas dan Hipertensi Kader Posbindu Kota Depok
Oleh:
Fatmah
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Makara Seri Kesehatan vol. 17 no. 2 (Dec. 2013)
,
page 49-54.
Topik:
ampaign
;
hypertension
;
knowledge
;
obesity
;
posbindu cadre
;
skill
Fulltext:
3026-5671-1-SM.pdf
(65.8KB)
Isi artikel
Kemampuan kader dalam menilai status gizi lansia berdasarkan tinggi badan prediksi dan melakukan upaya promosi gizi dirasakan masih kurang. Oleh karena itu, telah dikembangkan alat IMT Meter untuk memprediksi status gizi lansia. Interpretasi hasil pengukuran berupa status gizi baik gizi kurang, normal, gizi lebih, maupun obesitas perlu ditindaklanjuti dengan upaya preventif bagi lansia. Salah satu masalah gizi yang banyak ditemukan pada lansia adalah obesitas dan hipertensi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan penyuluhan obesitas dan hipertensi bagi kader posbindu dan petugas puskesmas. Tujuan studi adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posbindu dalam melakukan penyuluhan obesitas dan hipertensi lansia terkait hasil PSG lansia dengan alat IMT Meter. Kegiatan dilanjutkan dengan distribusi materi penyuluhan pada 21 posbindu dan dimonitor selama 2 bulan agar terpantau dengan baik. Desain quasi experimental digunakan dalam studi pada 59 kader posbindu dari 21 posbindu yang tersebar di Kota Depok. Hasil studi menunjukan bahwa hampir seluruh responden tahu fungsi alat IMT Meter untuk mengukur prediksi tinggi badan lansia dengan keterbatasan fisik. Mayoritas responden berusia antara 40-49 tahun (42,2%), tamat SMA/SMK (46,7%) dengan lama kerja atara 1-5 tahun (40%). Hampir seluruhnya berprofesi sebagai ibu rumah tangga (71,1). Terjadi peningkatan pengetahuan hampir mencapai 15 poin dengan nilai rerata awal 64 dan rerata akhir 79. Skor sebelum pelatihan berbeda secara signifikan dengan skor pasca pelatihan (p=0,000). Pelatihan gizi dan kesehatan yang diikuti sebelumnya oleh responden mempengaruhi selisih skor akhir (p=0,002). Naiknya tingkat pengetahuan ini didukung pula oleh peningkatan kemampuan responden dalam melakukan teknik penyuluhan obesitas dan hipertensi lansia sebesar 90% selama dua kali pengamatan lapangan pasca pelatihan. Hampir seluruh kader telah mampu menyuluh dengan baik dalam penyampaian isi sesuai media secara sistematis dan menarik. Disimpulkan bahwa pengetahuan dan keterampilan kader posbindu dapat ditingkatkan melalui pelatihan yang dilanjutkan dengan monitoring lapangan observasi keterampilan kader.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)