Anda belum login :: 25 Apr 2025 21:14 WIB
Detail
ArtikelRapsodi Mahogani dalam Pemahaman Lintas-Budaya Serumpun  
Oleh: Santosa, Puji
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: Widyaparwa: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan vol. 39 no. 1 (Jun. 2011), page 37-46.
Topik: lintas-budaya; konvensi bahasa; konvensi budaya; kehancuran peradaban; intercultural; language convention; cultural convention; ruined civilization
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: WW3
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelMakalah ini membahas novel Rapsodi Mahogani karya Rosli Abidin Yahya dalam pemahaman lintas-budaya, yaitu pemahaman budaya pembaca yang berasal dari Jawa (Indonesia) untuk memahami budaya Melayu (Brunei Darussalam) yang tercermin dalam novel Rapsodi Mahogani. Lintas-budaya dipahami sebagai sebuah pertemuan antara dua atau lebih budaya yang berlangsung dengan cepat. Pertemuan dua budaya dapat menyebabkan gagap budaya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman konvensi bahasa dan konvensi budaya dari novel yang dibaca. Novel Rapsodi Mahogani ditinjau dari segi konvensi bahasa terdapat banyak kosa kata Melayu yang dianggap arkais dan untuk memahami maknanya perlu membuka kamus. Ditinjau dari segi konvensi budaya, novel Rapsodi Mahogani tidak mencerminkan kekhasan budaya Melayu yang saleh mengerjakan agama Islam dengan baik. Bahkan, dalam novel ini terasa jauh mengimpor budaya Barat, terutama Yunani dan Inggris. Sebagai hasil dari pertemuan budaya Barat, yang identik dengan budaya modern, dengan budaya Timur, yang masih irasional dan alami, perdaban budaya adat atau budaya lokal setempat menjadi musnah atau hancur.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)