Anda belum login :: 16 Apr 2025 15:10 WIB
Detail
ArtikelEfek Anti Radang dan Toksisitas Akut Ekstrak Daun Jintan (Plectranthus amboinicus) pada Tikus yang Diinduksi Arthritis  
Oleh: Muniroh, Lailatul ; Martini, Santi ; Nindya, Triska Susila ; Solfaine, Rondius
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Makara Seri Kesehatan vol. 17 no. 1 (Jun. 2013), page 33-40.
Topik: activity test; acute toxicity; anti infammation; Jintan leaves extract (Plectranthus amboinicus)
Fulltext: 2008-3792-1-SM.pdf (129.11KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: MM75
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelTanaman Jintan (Plectranthus amboinicus) dikenal sebagai tanaman bangun-bangun, dikenal sebagai salah satu tanaman berkhasiat obat bagi masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis aktivitas ekstrak daun jintan dan mengetahui efek toksisitas akut pada tikus putih yang d iinduksi arthritis. Ekstrak dari daun jintan segar disarikan dengan metode maserasi ethanol 96%, dan diencerkan dengan larutan CMC-Na. Tikus putih Wistar jantan dan betina, umur 2-3 bulan dibagi 5 kelompok: Kontrol, induksi arthritis (P1), induksi artritis dan ekstrak daun jintan dosis 19 g/kgBB (P2), induksi artritis dan ekstrak daun jintan dosis 38 g/kgBB (P3) dan kelompok obat allopurinol 2,5 mg/kgBB (P4). Seluruh kelompok tikus diinduksi arthritis menggunakan uric acid 2% dan oxonic acid 1,5% per oral selama 15 hari berturut-turut. Setelah terbentuk lesi arthritis, diberikan ekstrak daun jintan secara intra peritoneal selama 7 hari. Sampel serum darah diambil sebelum dan sesudah perlakuan untuk mengukur konsentrasi monosodium urea (MSU). Uji toksisitas akut menggunakan 4 kelompok tikus putih Wistar jantan dan betina yang diberi ekstrak daun jintan mulai dosis 1900 mg/kg BB, 3800 mg/kgBB dan 5000 mg/kgBB. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun jintan secara kualitatif mempunyai kandungan senyawa Flavonoid, Saponin, Polifenol, Terpen dan Antrakuinon. Uji aktivitas ekstrak daun jintan memperlihatkan penurunan konsentrasi MSU (p <0,05) pada kelompok P2 dan P3, sedangkan pada kelompok P1, P4 dan kontrol tidak ada perbedaan (p >0,05) sebelum dan sesudah perlakuan. Uji toksisitas akut ekstrak daun jintan tidak menimbulkan kematian 50% (LD 50 ) dan tidak menimbulkan gejala toksik, gangguan syarafi dan penurunan aktivitas pada semua kelompok perlakuan sehingga ekstrak daun jintan dapat digolongkan sebagai bahan yang “praktis tidak toksik”.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)