Anda belum login :: 23 Jul 2025 16:12 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Sumber Stres Akulturasi dan Coping Style Profesional Indonesia di Singapura
Oleh:
ANWAR, INGE KURNIAWATI
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi:
Manasa: Jurnal Ilmiah Psikologi vol. 1 no. 2 (Dec. 2012)
,
page 183-195.
Topik:
Stres
;
Akulturasi
;
Coping Style
Fulltext:
183-195.pdf
(11.83MB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKPM
Nomor Panggil:
M68
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Pertemuan (kontak) antar budaya bukanlah suatu hal yang baru. Saat ini, tinggal dalam budaya yang berbeda, di negara yang berbeda (cross-cultural living) merupakan bagian dari tuntutan hidup di masa globalisasi, seperti halnya banyaknya tenaga profesional Indonesia yang bekerja di Singapura belakangan ini. Proses untuk masuk dan menyesuaikan diri di negara lain disebut juga dengan proses akulturasi. Proses akulturasi tidaklah mudah, sering menimbulkan konflik dan stres yang disebut juga dengan stres akulturasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan stres akulturasi, coping style, dan pemetaan kebutuhan untuk mengurangi stres akulturasi yang dialami oleh tenaga kerja profesional Indonesia di Singapura. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 63 tenaga kerja profesional Indonesia yang pernah atau sedang bekerja di Singapura selama minimal 6 bulan. Berdasarkan hasil analisa, gambaran stresor akulturasi yang pada diri responden meliputi lima sub-dimensi stresor yaitu Occupational and Financial Mobility, Cultural Difference-Achievement, Cultural Difference-Speed, Cultural Difference-Competitiveness, dan stresor biologis. Stres coping style yang digunakan sebagian besar responden dan efektif dalam mengatasi stres akulturasi adalah active problem coping. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah bahwa program orientasi budaya sebelum keberangkatan yang meliputi pemahaman nilai-nilai budaya Singapura diperlukan untuk memunculkan kepekaan budaya dan mengurangi dampak negatif stres akulturasi serta membantu suksesnya proses adaptasi.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)