Anda belum login :: 06 Jun 2025 09:10 WIB
Detail
ArtikelDistribusi Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) Daerah Perkotaan dan Perdesaan di Kabupaten Banjarnegara  
Oleh: Pramestuti, Nova ; Djati, Anggun Paramita
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Buletin Penelitian Kesehatan: Bulletin of Health Studies vol. 41 no. 03 (Sep. 2013), page 163-170.
Topik: Vektor DBD; Perkotaan; Perdesaan; Imunositokimia
Fulltext: vol. 41 no. 03 (Sep. 2013) p.163-170.pdf (319.21KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: B52
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: B18.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKabupaten Banjarnegara merupakan salah satu wilayah endemis baru Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan peningkatan incidence rate (IR) 29.38/100.000 penduduk pada tahun 2009 menjadi 47,71/100.000 penduduk pada tahun 2010. Tujuan penelitian untuk menentukan vektor DBD, mendeskripsikan distribusi vektor DBD di perkotaan dan perdesaan, mendeskripsikan kondisi lingkungan biologi dan distribusi vektor DBD berdasarkan tata guna lahan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Penelitian dilakukan di perkotaan dan perdesaan di Kabupaten Banjarnegara bulan April-Oktober 2012. Sampel nyamuk dari survei larva dan nyamuk dewasa dalam radius 100 meter dari tempat tinggal kasus DBD baru bulan April-September 2012. Pemeriksaan virus Dengue pada nyamuk dengan metode imunositokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infection rate Aedes aegypti di perkotaan sebesar 11,9%, infection rate Ae. albopictus di perdesaan sebesar 17,4%. Tanaman hias lebih dominan di perkotaan (88,9%), tanaman pekarangan lebih dominan di perdesaan (69,4%). Aedes aegypti dan Ae. albopictus merupakan vektor DBD di Kabupaten Banjarnegara. Aedes aegypti lebih banyak ditemukan di perkotaan pada areal permukiman dimana keberadaan tanaman hias lebih dominan. Aedes albopictus lebih banyak ditemukan di perdesaan pada areal permukiman yang dikelilingi kebun dimana keberadaan tanaman pekarangan lebih dominan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)