Anda belum login :: 20 Jul 2025 16:49 WIB
Detail
Artikeldapson, mutasi, Mycobacterium leprae, resisten obat, rifampisin  
Oleh: Ambarsari, Hanies ; Sonomoto, Kenji
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Microbiology Indonesia vol. 06 no. 04 (Jun. 2012), page 139-147.
Topik: aseton-butanol-etanol (ABE); Clostridium saccharoperbutylacetonicum; glukosa; media TYA; pH awal
Fulltext: 1 190-652-9-PB_Paskl.pdf (2.12MB)
Isi artikelSuatu penelitian dilakukan untuk mengetahui kinerja dari mikroba Clostridium saccharoperbutylacetonicum N1-4 (ATCC 13564) dalam proses fermentasi aseton-butanol-etanol (ABE) terutama pengaruh dari pH awal dan penambahan senyawa besi ke dalam media TYA (Tryptone-Yeast extract-Acetate) yang terdefinisi. Konsentrasi senyawa FeSO .7H O yang berbeda di dalam media TYA ternyata dapat mempengaruhi proses fermentasi ABE 4 2 dan menghasilkan rasio ABE berbeda. Dari penelitian dengan menggunakan konsentrasi senyawa FeSO .7H O 4 2 yang berbeda-beda, juga ditemukan bahwa fase lag pada perlakuan pH awal 4,4 lebih lama daripada perlakuan pH awal 6,5 tetapi dengan nilai produktivitas ABE yang lebih tinggi. Penambahan 0,003 g L-1 FeSO .7H O dapat 4 2 menghasilkan produksi ABE tertinggi pada kedua perlakuan pH awal 6,5 dan 4,4. Dengan penambahan lebih dari 0,01 g L-1 FeSO .7H O, rasio aseton terhadap butanol (0,50-0,53) lebih tinggi pada perlakuan pH awal 4,4 daripada 4 2 perlakuan pH awal 6,5 (0,26-0,28). Perbedaan itu tidak ditemui pada penambahan senyawa FeSO .7H O dengan 4 2 konsentrasi yang lebih rendah pada pH awal yang sama. Dari analisa statistika terhadap data yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat dibuktikan juga bahwa pengaruh pH awal secara signifikan lebih besar daripada pengaruh penambahan senyawa FeSO .7H O terhadap proses fermentasi ABE di dalam media TYA yang terdefinisi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)