Anda belum login :: 04 Jun 2025 15:35 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
ECOLOGICAL IMPERIALISM DALAM NOVEL ANAK BAKUMPAI TERAKHIR KARYA YUNI NURMALIA
Oleh:
Rosyidah, Usma Nur Dian
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
The 1st Literary Studies Conference: Configuring and Reconfiguring English Literature in Southeast Asia (SEA), Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, 17-18 Oktober 2013
Fulltext:
28 Ecological Imperialism.pdf
(429.39KB)
Isi artikel
Pulau Kalimantan adalah salah satu pulau di Indonesia yang kaya akan keanekaragaman flora, fauna, dan mineral tambang, terutama emas dan batubara. Sayangnya, kekayaan alam tersebut dieksploitasi sedemikian rupa sehingga mengakibatkan degradasi lingkungan yang parah. Kerusakan ekosistem hutan, laut, dan sungai akibat penebangan liar dan limbah tambang berimbas pada kehidupan suku asli Kalimantan, yakni Dayak beserta anak-anak sukunya, yang menggantungkan hidupnya pada alam . Anak Bakumpai Terakhir karya Yuni Nurmalia bercerita tentang perjuangan seorang keturunan suku Bakumpai, Aruna, untuk menyelamatkan kekayaan alam sekaligus eksistensi suku Bakumpai dari kontaminasi limbah dan racun akibat penebangan liar dan penambangan besarbesaran oleh para pendatang dan pemodal. Melalui Postcolonial Ecocriticism, poin yang akan didiskusikan dalam tulisan ini adalah bagaimana ecological imperialism atas tanah Kalimantan dipaparkan dalam novel? Diskusi atas pertanyaan tersebut menemukan bahwa penempatan alam Kalimantan sebagai ‘other’ yang layak dieksplotasi demi keuntungan finansial dijustifikasi oleh pandangan antroposentris, para pendatang dan pemodal. Adapun upaya penyelamatan yang dilakukan oleh suku asli yang berpandangan ekosentris terkendala oleh kurangnya dukungan dari sesama suku asli maupun yang berdarah campuran dan kekuatan opresi para pendatang dan pemodal dengan pandangan environmental racism mereka.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)