Anda belum login :: 29 Apr 2025 08:25 WIB
Detail
ArtikelKegiatan Simpan Pinjam Khusus Perempuan di Kecamatan Semparuk, Sambas  
Oleh: Hamdi ; Hardjomidjojo, Hartrisari ; Saleh, Amiruddin
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Manajemen IKM vol. 08 no. 02 (Sep. 2013), page 155-169.
Topik: simpan pinjam khusus perempuan; pemberdayaan; unit pengelola kegiatan
Fulltext: 7260-20351-1-PB.pdf (266.97KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: MM87
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKegiatan Simpan Pinjam khusus Perempuan (SPP) adalah upaya pemerintah Indonesia untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam perdesaan, kemudahan akses pendanaan usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan serta mendorong pengurangan rumah tangga miskin dan penciptaan lapangan kerja. Tujuan kajian adalah mengidentifikasi masalah, menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada kegiatan SPP serta menyusun strategi perbaikannya di unit pengelola kegiatan (UPK) Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas. Data primer dikumpulkan dari pemanfaat dana dengan observasi dan teknik wawancara, dan data sekunder didapatkan dari studi kepustakaan, antara lain jurnal penelitian, buletin, tesis, buku, Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM-MPd, laporan hasil kegiatan program, serta data kegiatan SPP reguler dan perguliran dana SPP. Wawancara dilakukan dengan 50 responden yang memanfaatkan kredit selama tiga tahun berturut-turut tanpa putus dan empat orang pelaku program. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan kajian strategi menggunakan analisis matriks Internal Factor Evaluation, matriks External Factor Evaluation, matriks Internal Eksternal, analisis matriks Strengths, Weakness, Opportunities and Threats serta Quantitative Strategic Planning Matrix. Hasil penelitian memperlihatkan masalah-masalah yang teridentifikasi: pemberdayaan ekonomi rumah tangga miskin (RTM) belum dilaksanakan, tabungan anggota tidak berkembang, proses pencairan kredit yang relatif lama, belum maksimalnya peran pelaku program dalam fasilitasi kelompok terutama dalam pengembangan usaha anggota. Beberapa alternatif strategi yang dapat dilaksanakan UPK secara urutan prioritas adalah: meningkatkan pelayanan, melakukan perluasan pasar dan jaringan pemasaran kredit, memaksimalkan peran pelaku program, mempertahankan komitmen terhadap pengembangan SPP, meningkatkan promosi program, meningkatkan pembinaan kelompok, dan pengembangan produk simpanan dan pinjaman.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)