Demi kelangsungan hidupnya, manusia dalam hidupnya tidak dapat terlepas dari kegiatan untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan akan rumah atau papan, selain kebutuhan - kebutuhan lainnya, yaitu pangan, sandang, pendidikan serta kesehatan. Tingginya pertumbuhan penduduk serta tertutupnya kemungkinan menciptakan lahan tempat tinggal yang baru, mengakibatkan harga tanah terus melonjak, dengan kemungkinan turun sedikit sekali. Hal ini mengakibatkan banyak perorangan maupun organisasi bersaing ingin melakukan investasi dalam bidang properti ini. Ladang - ladang bisnis propertipun tumbuh subur, mulai dari konsorsium - konsorsium besar sampai ke perusahaan - perusahaan wiraswasta kecil. Dengan begitu banyaknya perusahaan yang bersaing dalam bidang perumahan ini, dapatkah perusahaan - perusahaan kecil survive dalam menghadapi pesaing-pesaing yang lebih besar ? PT Doron Swastika adalah satu dari sekian banyak perusahaan kecil yang bergerak dalam bidang perumahan di daerah Dadap, Tangerang. Perusahaan ini mengalami beberapa masalah yaitu:
1. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki perusahaan, terutama sumber daya dana.
2. Keterbatasan segmen pasar yang dapat dilayani perusahaan oleh karena terbatasnya sumber daya perusahaan sendiri.
3. Bagaimana mengambil kepercayaan konsumen yang akan membeli perumahan di Griya Dadap.
4. Bagaimana menciptakan suasana kreativitas yang berkesinambungan dalam kantor? Karena seperti telah diketahui, kreativitas merupakan salah satu unsur yang penting dalam menentukan strategi.
5. Bagaimana cara mengevaluasi hasil - hasil strategi yang telah dijalankan oleh perusahaan dengan baik, sehingga dapat diperoleh feedback yang membantu perusahaan untuk menjalankan strateginya dengan lebih baik lagi.
Pelaksanaan strategi dalam pemasaran proyek perumahan PT Doron Swastika secara konsisten dan konsekuen telah berhasil memecahkan persoalan - persoalan yang ada pada perusahaan ini. Dalam melakukan strategi ini perusahaan menggunakan berbagai cara yang efisien (murah) tapi tetap efektif antara lain dengan insert / handout advertising pada surat kabar Kompas yang biayanya tentu lebih murah dibandingkan dengan memasang iklan dalam surat kabar tersebut, begitu pula dengan pemberian karangan bunga pada pembeli yang pindah ke lokasi proyek untuk mendapatkan goodwill dari pelanggan. Selain itu perusahaan juga melakukan aktivitas sales promotion dengan mengikuti pameran tetapi dengan sedikit taktik sehingga stand perumahannya dipenuhi oleh pengunjung. Keberhasilan pelaksanaan strategi marketing ini telah membawa perusahaan tersebut pada keadaan yang lebih terkendali. Dalam keadaan seperti ini, perusahaan dapat lebih berkonsentrasi untuk mengadakan program pengembangan. Namun, perlu diperhatikan agar situasi yang semakin membaik ini, jangan membuat perusahaan sampai lengah terbius oleh keberhasilan yang telah dicapainya melainkan perusahaan harus kembali mengkaji strategi-strategi baru yang harus dijalankannya, sesuai dengan kondisinya serta kondisi para pesaingnya. Adapun analisa data penjualan dan biaya promosi yang dikeluarkan adalah sebagai berikut:
Total penjualan
Tahun 1992 = 30 unit Tahun 1993 = 108 unit Tahun 1994 = 119 unit Tahun 1995 = 137 unit Tahun 1996 = 144 unit
Total Biaya Promosi
Tahun 1992 = Rp 100.000.000,- Tahun 1993 = Rp 150.000.000,- Tahun 1994 = Rp 350.000.000,- Tahun 1995 = Rp 250.000.000,- Tahun 1996 = Rp 250.000.000,-
Pengujian yang dipakai adalah dengan metode regresi dan korelasi. Dimana hasil pengujian dari metode korelasi adalah r = 0.72 sehingga -1 = 0.72 =+1. Jadi jika r mendekati +1 hubungan x dan y kuat dan positif. Dan hasil pengujian dari metode regresi adalah Y = a + bx yaitu, Y= 34 + 0,34 x. Dari pengujian diatas maka ditarik sebuah kesimpulan yaitu peningkatan biaya promosi dapat menaikkan tingkat penjualan. |