Anda belum login :: 06 Jun 2025 15:16 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Kata dan Ungkapan Khas Banyumas Dalam Humor Audio Jadul
Oleh:
Khristianto
;
Pujiyatno, Ambar
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 11: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kesebelas, Jakarta,1-2 Mei 2013
,
page 399-406.
Topik:
humor Peang Penjol
;
kata langka
;
ungkapan unik
;
Jawa Banyumasan
Fulltext:
KATA DAN UNGKAPAN KHAS.pdf
(2.17MB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 11
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Kajian bahasa lokal dengan menggunakan kekayaan budaya lokal masih sangat jarang dilakukan. Kajian ini bertujuan untuk menginventarisir data-data kebahasaan dialek Banyumasan yang berupa kata-kata dan ungkapan yang unik, terutama unit-unit bahasa yang dirasakan mulai hilang dalam tuturan komunikasi sehari-hari masyarakat penuturnya dengan memanfaatkan audio rekaman dari kelompok lawak atau dagelan Peang Penjol yang hidup pada era 1980an-1990an. Selain itu, kajian ini juga mencoba melakukan verifikasi di lapangan tentang tingkat keasingan kosakata dialek Banyumasan bagi penuturnya. Menggunakan pendekatan kajian bahasa sosiolinguistik singkronis, kajian ini menyandarkan pada dua jenis data yang dikumpulkan dengan cara yang berbeda. Data audio dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dan catat, dan data wawancara yang dilakukan dengan melakukan note-taking, serta observasi secara langsung di lapangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kata-kata leksikal yang khas Banyumasan ditemukan dalam data audio Dagelan Peang-Penjol (DPP). Sebagian kata-kata itu masih dipahami oleh masyarakat, tetapi penggunannya sangat jarang, kecuali di kalangan generasi tua yang hidup di desa. Selain itu, ditemukan banyak sekali ungkapan-ungkapan bahasa yang unik dan khas dengan makna yang tidak dipahami oleh masyarakat penutur. Meskipun sebagaian masih dapat dipahami dalam konteks narasi humor audio, tetapi familiaritas dan pemunculan ungkapan-ungkapan bahasa itu dalam konteks komunikasi kekininan hampir mustahil. Terakhir, data hasil verifikasi menunjukkan bahwa sebagian data dapat dikenal oleh masyarakat penutur Banyumas, tetapi katakata tersebut jarang sekali diturukan masyarakat penutur, namun banyak dari kosakata yang sudah tidak dapat dipahami maknanya.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)