Anda belum login :: 11 Jun 2025 03:51 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Verba Beruntun Dalam Bahasa Jawa
Oleh:
Sawardi, F. X.
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 11: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kesebelas, Jakarta,1-2 Mei 2013
,
page 389-394.
Topik:
verba beruntun
;
pelesapan
;
argumen
Fulltext:
VERBA BERUNTUN.pdf
(2.17MB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 11
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Analisis fungsional kalimat menjadi subjek predikat objek merupakan analisis sintaksis yang sudah lama dalam studi bahasa. Contoh-contoh kalimat yang dianalisis dan disajikan dalam berbagai buku pada umumnya merupakan kalimat tunggal dengan satu predikat verba saja, seperti mangsak ‘memasak’, teka ‘datang’ dipangan ‘dimakan’ dst. Bila ada verba berutun seperti diterke mulih ‘diantar pulang’, mlebu metu ‘keluar masuk’, ngadeg nunggu ‘berdiri menunggu’ biasanya dianggap satu satu predikat dengan dua verba beruntun, atau dua predikat dua verba. Artikel akan membahas masalah dua verba berurutan tersebut apakah termasuk dua predikat atau satu predikat. Metode yang digunakan adalah metode distribusional dengan teknik penyisipan dan pemasifan. Dua verba yang dapat disisipi dengan keterangan dianalisis sebagai dua predikat dan dua verba yang tidak dapat disisipi dianggap satu predikat. Verba seperti mlebu metu, diterke mulih tidak dapat disisipi dengan keterangan, sedang verba ngadeg nuggu ‘berdiri menunggu’, angslup ketutup ‘masuk tertutup’, termasuk dua predikat verba. Di antara dua dua predikat verba tersebut, ada pelesapan subjek dan dua verba yang yang membentuk satu kesatuan tidak terjadi pelesapan subjek.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)