Anda belum login :: 24 Jul 2025 07:01 WIB
Detail
ArtikelSebuah Telaah Tindak Tutur Di Dunia Maya: Mengungkapkan Kemarahan Di Facebook  
Oleh: Ginting, Daniel
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 11: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kesebelas, Jakarta,1-2 Mei 2013, page 123-128.
Topik: facebook; kemarahan; lokusi; ilokusi; perlokusi
Fulltext: SEBUAH TELAAH TINDAK TUTUR.pdf (112.53KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 11
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: 1
    Lihat Detail Induk
Isi artikelFacebook menjadi jejaring sosial yang amat popular di kalangan mahasiswa dewasa ini. Penulisan status sebagai salah satu fasilitas yang tersedia di Facebook, bila diteliti dengan seksama, ternyata dimanfaatkan oleh pemilik akun untuk menyampaikan rasa kemarahan, kekesalan dan kekecewaan kepada obyek atau orang tertentu. Untuk semakin meningkatkan daya perlokusi pesan komunikasi ‘kemarahan tersebut’, pemilik akun menggunakan strategi seperti menyamarkan obyek, tempat kejadian, waktu kejadian, menampilkan beberapa variasi emoticon, dan menggunakan kombinasi bahasa pertama (Indonesia) dan bahasa Inggris. Penyamaran-penyamaran seperti ini (indirectness) oleh pemilik akun diyakini sebagai cara yang efektif karena mereka ‘merasa bebas dan aman’ untuk membombardir obyek kemarahannya di sana sini tanpa harus merasa khawatir untuk diketahui oleh obyek atau orang yang sesungguhnya menjadi sasaran kemarahannya. Desain penelitian ini adalah survei dengan melibatkan sebanyak 21 mahasiswa Bahasa Inggris (21 orang) semester 4 yang mengikuti kelas Pragmatik sebagai sampel penelitian. Data dikumpulkan secara cross sectional dengan kuisoner dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Hasil tryout kuisoner yang kemudian diteliti melalui uji reliabilitas Alpha Cronbach menunjukkan bahwa instrument pengumpulan data ini terbukti cukup ajeg (reliable). Dari penghitungan tersebut terdapat nilai koefisien korelasi sebesar .654 yang berarti nilai ini lebih besar .60. Selanjutnya dalam uji validitas untuk melihat konsistensi butir-butir pertanyaan, ditemukan bahwa dari sepuluh butir pertanyaan yang dirancang, diambil hanya tujuh (70%) yang dianggap valid. Sementara itu, 3 pertanyaan (30%) lain yang tidak memenuhi uji validitas dihilangkan. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar sampel mahasiswa yang diteliti dikelompokkan menjadi tiga yaitu kelompok passive facebooker (50%), dan sebagian lainnya adalah kelompok moderate (20%) dan kelompok active (30%). Tidak seperti kelompok pasif dan moderate yang lebih banyak menggunakan pola tindak tutur tak langsung (indirectness), kelompok pengguna akun Facebook aktif ternyata cenderung menggunakan lokusi-lokusi vulgar dan tentunya memiliki daya ilokusi dan perlokusi yang jauh lebih kuat di banding dengan dua kelompok sebelumnya.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)