Pemertahanan Bahasa Aceh di Sumedang  

Oleh:

Wahyuni, Yuniar Siti ; Haq, Millah Nurotul

Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 11: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kesebelas, Jakarta,1-2 Mei 2013, page 85-87.
Topik: bahasa Aceh; ranah penggunaan; pemertahanan bahasa; sosiolinguistik
Fulltext: PEMERTAHANAN BAHASA ACEH.pdf (71.42KB)

Ketersediaan

Perpustakaan PKBB Nomor Panggil: 406 KLA 11 Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: 1

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Pemertahanan bahasa lokal merupakan isu global yang dikampanyekan oleh Unesco. Sejalan dengan itu, dalam kajian ini diungkap fenomena pemertahanan bahasa Aceh di Sumedang, Jawa Barat. Bahasa Aceh di Sumedang digunakan oleh Keluarga Masyarakat Aceh Sumedang (KAMAS). Walaupun masih ada upaya pemertahanan, gejala kepunahan bahasa tersebut bisa saja terjadi bila para orang tua tidak lagi mengajarkan bahasa ibu kepada anak-anak mereka. Selain itu, kepunahan bahasa juga bisa terjadi karena bahasa ibu tidak digunakan dalam ranah komunikasi sehari-hari. Ada tiga rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini: (1) ranah penggunaan bahasa Aceh, (2) faktor pemertahanan bahasa Aceh, dan (3) kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia. Untuk menjawab permasalahan tersebut, tahap pengumpulan data dimulai dengan menyebarkan kuisioner kepada seratus subjek penelitian, mengamati langsung subjek penelitian, dan merekam tuturan penutur bahasa Aceh dengan petutur. Berdasarkan penelitian, bahasa Aceh paling banyak digunakan pada ranah keluarga dan ranah kekariban. Faktor yang mendukung pemertahanan bahasa Aceh adalah (1) kemampuan berbahasa Aceh dan sikap akomodatif pada kepala keluarga Sunda, (2) toleransi golongan muda Sunda terhadap golongan muda Aceh dalam pergaulan sehari-hari, (3) loyalitas warga Aceh terhadap bahasa Aceh terhadap bahasa ibu, dan (4) sikap bahasa yang positif pada golongan muda Aceh

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali