Anda belum login :: 23 Jul 2025 13:11 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Pergeseran Tipologi Gramatikal Bahasa Minangkabau Dari Ergatif ke Ekusatif
Oleh:
Jufrizal
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 11: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kesebelas, Jakarta,1-2 Mei 2013
,
page 79-84.
Topik:
pergeseran bahasa
;
tipologi gramatikal
;
morfosintaksis
;
akusatif
;
ergatif
;
Minangkabau
Fulltext:
PERGESERAN TIPOLOGI.pdf
(60.86KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 11
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Sebagai salah satu unsur kebudayaan, bahasa turut mengalami proses evolusi yang ditandai oleh adanya pergeseran, perubahan, perkembangan, dan kematian bahasa, yang dapat terjadi pada setiap lapisan dan fitur bahasa yang bersangkutan. Lapisan fonologis dan leksikal merupakan lapisan bahasa yang paling “rentan” berubah dan dapat terjadi dalam waktu singkat. Lapisan gramatikal (morfosintaksis) adalah lapisan bahasa yang lebih bertahan dan berjalan perlahan dalam waktu yang sangat panjang. Berdasarkan pencermatan tipologis terhadap sejumlah data klausa dan kalimat dalam naskah lama, cerita rakyat dan ragam sastra, ragam adat, bahasa lisan, dan ungkapan-ungkapan santun bahasa Minangkabau, bahasa daerah yang ada di Sumatera Barat ini cenderung berperilaku sebagai bahasa bertipologi ergatif-absolutif (bahasa ergatif) dengan sistem aliansi gramatikal S = P, ?? A (Jufrizal, 2004; Jufrizal dkk., 2012). Akan tetapi, pencermatan terhadap data kebahasaan pada tataran klausa dan kalimat bahasa Minangkabau modern, ragam tulis, dan kecenderungan penuturan lisan penutur usia muda saat ini, bahasa daerah ini cenderung mengarah ke bahasa bertipologi nominatif-akusatif (bahasa akusatif), yaitu bahasa dengan sistem aliansi gramatikal S = A, ?? P (lihat Jufrizal, 2007; Jufrizal, 2012; dan Jufrizal dkk., 2012). Makalah, yang didasarkan atas analisis awal data penelitian Hibah Kompetensi yang dilakukan tahun 2013 ini, membahas lebih jauh adanya fenomena pergeseran lapisan gramatikal (morfosintaksis) bahasa Minangkabau dari bahasa bertipologi ergatif menuju bahasa akusatif. Makalah ini sengaja membahas gejala adanya pergeseran tipologi gramatikal tersebut karena berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tipologis sejauh ini, bahasa Minangkabau adalah bahasa netral; bahasa yang tidak dapat dikatakan sebagai bahasa ergatif, namun tingkat keakusatifannya adalah rendah. Secara teoretis dapat dinyatakan bahwa bahasa daerah ini mengalami pergeseran lapisan gramatikal; bahasa yang dalam “peralihan” dari bahasa bertipologi ergatif menjadi bahasa akusatif. Penelaahan data didasarkan pada kerangka teori Tipologi Linguistik, khususnya Tipologi Gramatikal.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)