Anda belum login :: 06 Jun 2025 09:18 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Menakar Nasionalisme Berbahasa
Oleh:
Basri, Hasan
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 11: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kesebelas, Jakarta,1-2 Mei 2013
,
page 1-26.
Topik:
takaran nasionalisme dan nasionalisme berbahasa
Fulltext:
MENAKAR NASIONALISME BERBAHASA.pdf
(41.31KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 11
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Bahasa menunjukkan bangsa. Makna ungkapan itu sebenarnya lazim tertanam dalam jiwa suatu bangsa hingga dapat digunakan untuk menampilkan identitas, sekaligus menampakkan etnisitas suatu bangsa dalam pergaulan antarbangsa. Akan tetapi, kebermaknaan ungkapan itu ternyata masih dapat dipertanyakan karena penggunaan suatu bahasa justru dapat terdesak oleh bahasa asing. Dalam situasi itu, keterampilan berbahasa yang diperoleh dan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari justru kurang terdidikkan dan terajarkan melalui pembelajaran yang benar. Secara empiris hal itu dapat dibuktikan berdasarkan desakan penggunaan suatu bahasa asing ke dalam praktik berbahasa Indonesia yang bertambah marak. Sebagai konsekuensi logisnya, warga bangsa Indonesia terpaksa berhadapan dengan praktik berbahasa asing, bukan proses berbahasa Indonesia. Suasana itu menjadikan identitas dan etnisitas suatu bangsa mudah dipertanyakan. Padahal, sebagai identitas bangsa Indonesia, bahasa Indonesia (BI) telah dijunjung tinggi sebagai bahasa nasional, bahkan dikukuhkan sebagai bahasa negara. Bertolak dari latar belakang itu, masalah yang perlu dibahas, yakni (1) bagaimana takaran nasionalisme ber-BI warga bangsa Indonesia dan (2) bagaimana nasionalisme berbahasa dalam kehidupan warga bangsa Indonesia? Sehubungan dengan permasalahan itu, penulisan makalah ini bertujuan (1) mendeskripsikan takaran nasionalisme ber-BI dan (2) mengungkapkan nasionalisme berbahasa masyarakat Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat ditegaskan bahwa takaran nasionalisme ber-BI masih goyah karena terus didesak oleh penggunaan bahasa asing yang bertebaran di dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian, kokohnya rasa nasionalisme berbahasa warga bangsa Indonesia perlu ditingkatkan demi terwujudnya pemartabatan BI dalam transaksi dan interaksi pergaulan global.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)