Budaya Seksual dan Dominasi Laki-Laki dalam Perikehidupan Seksual Perempuan  

Oleh:

Hidayana, Irwan M.

Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Jurnal Perempuan: Untuk Pencerahan dan Kesetaraan no. 77 (May 2013), page 57-67.
Topik: Ars Erotica; Budaya Seksual; Islam; Dominasi

Ketersediaan

Perpustakaan PKPM Nomor Panggil: J57.2 Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Seksualitas tertanam dalam berbagai aspek kehidupan budaya masyarakat yang disebut Foucault sebagai ars erotica. Dalam kebudayaan Indonesia, ars erotica ini muncul melalui tarian jaipong/tayub/ronggeng, seni reog, drama tradisional (ludruk, ketoprak, wayang, lenong dan sejenisnya), karya sastra Serat Centini, relief candi, jamu-jamuan, dan sebagainya. Seks adalah bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Akan tetapi budaya seksual (sexual culture) tersebut menempatkan perempuan pada posisi subordinat seperti keperawanan, sunat perempuan, nikah sirri, poligami, nikah usia dini, atau prostitusi. Budaya seksual mengatur apa yang diperbolehkan dan apa yang dilarang dalam masyarakat terkait dengan seksualitas. Budaya seksual ini seringkali berkelindan dengan agama khususnya Islam yang merupakan agama mayoritas penduduk Indonesia yang menjadi legitimasi bagi pelanggengan praktik-praktik dominasi laki-laki dalam perikehidupan perempuan.

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali