Anda belum login :: 29 Apr 2025 23:08 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Revitalisasi Hakikat Budaya Lokal Masyarakat Minangkabau Dalam Kaba Cindua Mato: Tinjauan Semiotik Pragmatik
Oleh:
Wulandari, Yosi, S.Pd., M.Pd.
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
Semiotik, Pragmatik dan Kebudayaan: Kumpulan makalah seminar
,
page 1-11.
Topik:
Revitalisasi
;
Kaba Cindua Mato
;
Tinjauan Semiotik Pragmatik
Fulltext:
makalah Yosi Wulandari.pdf
(72.64KB)
Isi artikel
Masyarakat minangkabau dikenal memiliki budaya kearifan lokal yang mencerminkan karakter masyarakat Minang, yaitu Alam takambang jadi guru, adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah, dan kato nan ampek. Falsafah tersebut pada hakikatnya merupakan pedoman kehidupan bermasyarakat di Minangkabau yang harus dijunjung oleh masyarakatnya. Selain itu, masyarakat Minangkabau pun memiliki kaba sebagai bentuk tambo yang mengisahkan kehidupan masyarakat Minangkabau pada zaman dahulu sebagai kekhasan budaya Minang. Kaba sebagai bentuk hasil cipta sastra menggunakan bahasa sebagai mediumnya merupakan karya yang mengungkapkan realitas yang ada dalam masyarakat. Bahasa yang merupakan sistem tanda adalah sistem tanda tingkat satu atau dalam ilmu tanda-tanda (semiotik) disebut meaning (arti); sedang karya sastra kedudukannya lebih tinggi maka disebut sistem semiotik tingkat kedua. Sastra memiliki makna yaitu arti dari arti. Walaupun sastra dikatakan kedudukannya lebih tinggi dari bahasa, namun sastra tidak akan lepas dari bahasa. Oleh karena itu, aspek pragmatik dalam tatanan linguistik pun perlu mendapat perhatian dalam menganalisis sastra sebagai sistem tanda. Mengkaji karya sastra yaitu kaba secara sistem ketandaan (semiotik) dan kaba dalam aspek pragmatik akan memberikan gambaran terhadap arti penting budaya Minangkabau. Tinjauan semiotik pragmatik dalam Kaba Cindua Mato yang ditulis oleh Syamsuddin St. Rajo Endah mengungkap bagaimana kaba sebagai penanda budaya Minangkabau dan memerlihatkan fenomena sosial budaya, termasuk politik, dan ideologi kepada pembaca. Selain itu, kajian ini pun menunjukkan pentingnya pelestarian budaya lokal khususnya budaya Minangkabau oleh masyarakat Minang yang dewasa ini budaya tersebut hampir memudar di jiwa generasi muda.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.03125 second(s)