Anda belum login :: 01 May 2025 03:55 WIB
Detail
ArtikelLearning to Live Together Througth Ethics Education  
Oleh: Nugroho, Aloisius Agus
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi: Atma nan Jaya vol. 14 no. 1 (Apr. 2001), page 45-51.
Topik: Ethics; Learning to Live Together; Ethics Education
Fulltext: learning to live.pdf (3.15MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: AA48.11
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: A66
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKomisi Internasional bagi Pendidikan abad ke-21 yang diprakarsai oleh UNESCO telah menge-tengah-kan soal learning to live together sebagai satu dari empat soko guru pendidikan abad baru. Keempat soko guru itu ialah : - learning to know (belajar untuk tahu), - learning to do (belajar untuk bertindak), - learning to live together (belajar untuk hidup bersama) dan - learning to be (belajar untuk berada). Artikel pendek ini mencoba untuk melihat relevansi pengajar etika dalam usaha pembelajaran untuk hidup bersama dengan orang lain (learning to live together). Dengan mendiskusikan kasus-kasus yang pernah dipakai dalam penelitian psikologi kesadaran moral Lawrence Kohlberg, para partisipant dapat memperluas konsep moral patient, mengembangkannya dari kepedulian kepada diri sendiri (pre-conventional level) melalui kepedulian komunitarian, termasuk kepada keluarga, suku, bangsa dan kelompok iman yang sama (convention level) menuju kepedulian yang lebih menghormati pluralitas, yang inklusif dan universal (post conventional level).
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)