Anda belum login :: 25 May 2025 02:06 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Etika Medis dan Pembentukan Dokter yang Berkeutamaan
Oleh:
Jena, Yeremias
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi:
Respons: Jurnal Etika Sosial vol. 17 no. 1 (Jul. 2012)
,
page 92-129.
Topik:
Empati
;
keutamaan
;
bioetika
;
filsafat
;
perjumpaan klinis
;
perjumpaan etis
;
relasi dokter-pasien
;
JABFUNG2014
Fulltext:
93-129 - Bernard.pdf
(8.84MB)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
RR11
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Sifat empati sama pentingnya dengan penguasaan teknologi kedokteran. Dalam relasi dokter-pasien, sifat empati merupakan kesadaran etis yang mendorong para dokter untuk mendekatkan diri dan terlibat dengan pasien. Pengalaman relasional pasien-dokter lalu dihayati sebagai baik pengalaman klinis (penyembuhan) maupun perjumpaan etis (menguatkan, meneguhkan, mendukung, memberi harapan, mengubah gaya hidup, menerima kerapuhan manusia, dan sebagainya). Kita kemudian menjadi terkejut ketika sifat yang paling mendasar ini perlahan-lahan menghilang dari dalam diri para dokter, dan itu mulai sejak masa pendidikan. Jika rasa empati para mahasiswa kedokteran rendah, apakah pendidikan formal mengenai empati dapat membantu mengatasinya? Penulis berargumentasi bahwa kuliah etika medis dapat berperan dalam mempromosikan dan membentuk watak empati dokter sejauh metodologi pengajaran dipilih secara tepat. Mahasiswa seharusnya memanfaatkan kuliah etuika medis sebagai kerangka refleksi dalam mengelola pengalaman perjumpaan dengan pasien. Posisi ini sekaligus "mengoreksi" kenyakinan berlebihan pada bioetika yang bertendensi saintifik sebagai ilmu yang snggup membentuk rasa etika.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)