Anda belum login :: 25 Apr 2025 14:45 WIB
Detail
ArtikelKelompok Sosial Tradisional dan Pembangunan  
Oleh: Danardana, A.
Jenis: Article from Books
Dalam koleksi: Karya Penelitian Universitas Atma Jaya Yogyakarta, page 175-194.
Topik: Kelompok Sosial; Pembangunan
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: 378 KAR
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: tidak ada
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelKeberhasilan Pemerintah selama 32 tahun setelah merdeka dalam membangun bangsa dan negara telah ditunjukkan dalam berbagai bentuk atau model pembangunan. Adapun model pembangunan yang dipergunakan adalah pembangunan dari atas atau toop-down. Model ini menyebabkan masyarakat sasaran hanya bertindak sebagai obyek dan mengakibatkan ketergantungan yang berakibat pada matinya partisipasi masyarakat terutama partisipasi dalam pembangunan. Keinginan masyarakat dalam membangundirinya sendiri menjadi terhambat, meskipun merekalah yang mengetahui secara pasti sumber-sumber maupun potensi yang ada yang bisa membawa kepada bentuk perubahan yang lebih baik. Model pembangunan development from within nampaknya menjadi semakin tidak mungkin dilakukan. Partisipasi masyarakat lebih diartikan sebagai kemauan dan kesediaan masyarakat dalam menerima suatu bentuk pembangunan. Meskipun demikian, masyarakat daerah pedesaan melalui kelompok kelompok sosial tradisional telah mampu menunjukkan peran serta dalam pembangunan masyarakatnya. Kelompok-kelompok sosial itu telah mampu menunjukkan jati dirinya dalam kepeduliannya terhadap pembangunan masyarakat dan lingkungannya. Namun demikian untuk bisa self management dan self organization. Untuk itu diperlukan beberapa pengertian (sense) apabila suatu kelompok menghendaki kedua self tersebut terwujud. Dengan demikian kelompok-kelompok sosial tradisional akan mampu berperan dalam beberapa pembangunan baik pembangunan yang sifatnya fisik maupun non fisik.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)