| Kemajuan di bidang indust ri t idak di imbangi penghargaan yang sesuai dengan kerja yang di lakukan buruh. Hak-hak buruh sebagai manusia seringkali tidak diakui. Struktur kerja dan sistem perekonomian pun tidak memihak kaum buruh. Akibatnya muncul ketidakadiIan struktural dan sosial. Hal ini tentu mempengaruhi seluruh aspek hidup kaum buruh yang dampaknya juga melanda hidup keagamaan. Situasi demikian menjadi kepri-hatinan Gereja KAJ. Gereja menyadari bahwa Yesus Kristus menitipkan saudara-saudara yang miskin dan tertindas. Gereja menyadari pula bahwa keprihat inan orang-orang miskin dan tertindas menjadi keprihatinan Gereja pula. Kepri hatinan Gereja diwujudkan dalam pembinaan iman kaum buruh melalui pelayanan-pelayanan yang mengarahkan kaum buruh mengatasi persoalan-persoalan hidupnya. Pelayanan-pel ayanan itu meliputi bidang: pastoral, pendidi kan, sosi al-ekonomi, dan kegiatan terpusat. Katekese, sebagai bagian dari pelayanan pastoral kaum buruh, di pandang memi1i ki peranan yang pent ing dalam membina iman kaum buruh katoli k. Katekese terpadu muncul sebagai upaya menyentuh seluruh aspek hidup manusiawi dan menerangi-nya dengan Sabda Allah. Katekese terpadu selalu bertolak dari situasi konkrit dan menganal i sanya dengan tajani agar terjadi perubahan sikap serta pandangan dalam mengatasi setiap per-soalan hidupnya selaras ajaran iman kristiani. Mengatasi set i ap persoalan hidup berdasarkan iman kristiani berarti mampu menganalisa setiap permasalahan, menggumulinya dan akhirnya bertindak sesuai dengan ajaran Kristus dalam situasi yang dialaminya. Sikap kritis-selektif muncul . Sehingga, walupun dihadapkan pada situasi serba sulit kaum buruh masih memiliki "pengharapan akan keselamatan" dari Allah. Dari si ni akan muncul komunitas buruh katoli k beriman dewasa. Iman dewasa menjadi kan buruh mandi ri, mi si oner, berdaya pikat dan berdaya tahan. |