Setiap orang memasuki hidup baru, hidup berkeluarga, dengan harapan yang besar untuk memperoleh kebahagiaan. Namun sayang, hal ini tidak selalu tercapai. Sering kita dengar dalam masyarakat atau ditulis dalam surat kabar tentang pertengkaran suami-isteri, penyelewengan perkawinan, penceraian bahkan pembunuhan pasangan dalam perkawinan yang sudah berantakan. Cita-cita tentang perkawinan yang bahagia bagi pasangan yang demikian rupanya sudah menjadi impian yang mustahil. Ada banyak penyebab konflik antara suami-isteri. Hal ini dapat dimengerti karena suami-isteri berbeda dalam banyak hal. Perbedaan ini antara lain terletak pada jenis kelamin, latar belakang kehidupan, perasaan, minat, sikap, kebiasaan dan sebagainya. Konflik-konflik tersebut dapat diatasi oleh suami-isteri apabila mereka berdua secara rohani dan jasmani sudah matang untuk hidup berkeluarga. Di samping itu hal yang lebih, penting lagi agar tercipta keserasian hidup suami-isteri dalam suatu keluarga ialah pemahaman dan penghayatan yang mendalam tentang moralitas perkawinan. Moralitas perkawinan itu merupakan pedoman interaksi mereka sebagai suami-isteri. Untuk memperoleh pemahaman akan moralitas tersebut maka kursus persiapan perkawinan merupakan salah satu sarana dalam membina pasangan muda-mudi calon suami-isteri supaya dapat mewujudkan keluarga bahagia. Jadi untuk mencapai keluarga yang bahagia dan sejahtera diperlukan persiapan-persiapan yang matang. |