Bimbingan Konseling di sekolah merupakan bagian integral dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Keberhasilan layanan Bimbingan Konseling di sekolah ditentukan antara lain oleh konselor yang kompeten, persepsi dari siswa dan guru, serta sarana Bimbingan Konseling yang memadai. Persepsi yang positif mengenai Bimbingan Konseling dari siswa dan guru memungkinkan kerja sama yang positif dalam menangani permasalahan siswa. Dukungan dari pimpinan sekolah memungkinkan diusahakannya sarana Bimbingan Konseling yang memadai. Dengan demikian penulis merasa perlu untuk mengetahui persepsi siswa dan guru mengenai Bimbingan Konseling di sekolah. Dalam hal ini Bimbingan Konseling mencakup konsep dasar, ruang lingkup, tenaga pelaksana dan fasilitas Bimbingan Konseling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa dan guru SMU Tarsisius I Jakarta mengenai Bimbingan Konseling di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode expost facto dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan daftar cek yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya kepada para siswa kelas I dan II serta guru-guru wali kelas. Perhitungan data daftar cek diolah dengan persentase, sedangkan untuk mengetahui perbedaan frekuensi persepsi antara siswa dengan guru digunakan chi-kwadrad. Saran-saran dari siswa dan guru untuk layanan Bimbingan Konseling selanjutnya dipaparkan secara naratif. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan, bahwa baik siswa-siswi maupun guru-guru SMU Tarsisius I telah cukup mengetahui dan memahami mengenai Bimbingan Konseling di sekolah. Untuk meningkatkan layanan Bimbingan Konseling di SMU selanjutnya disarankan kepada pihak sekolah agar menambah jumlah konselor, mengadakan pertemuan rutin antara konselor dengan staf guru, dan melengkapi sarana dengan menyediakan kotak masalah untuk menampung permasalahan dan pertanyaan siswa. Selanjutnya kepada konselor disarankan untuk membina hubungan baik dengan siswa dan kepada guru-guru disarankan untuk ikut berperan serta dan bekerja sama dengan konselor dalam memberikan informasi mengenai siswa di kelas. |