Anda belum login :: 22 Dec 2025 16:57 WIB
Detail
BukuPengembangan Membran PCL/Kitosan/BG-NP/Tetrasiklin/GA dengan Teknik Electrospinning untuk Terapi Guided Tissue Regeneration
Bibliografi
Author: Saputra, Diandra Dolly ; Indrasari, Stephani Dwiyanti (Advisor); Prasetyanto, Yohanes Eko Adi (Advisor)
Topik: Chitosan; Cross-linking; Glutaraldehyde; Guided Tissue Regeneration; Periodontitis; Polycaprolactone
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2025    
Jenis: Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext:
Abstract
Latar Belakang: Resorbable membrane yang digunakan untuk Guided Tissue Regeneration (GTR) umumnya terbuat dari bahan seperti kitosan dan polycaprolactone (PCL), yang dapat mengalami cross-linking untuk meningkatkan karakteristik fisik dan mekanis membran. Glutaraldehid merupakan cross-linker yang umum untuk kitosan, yang dapat meningkatkan ikatan kovalen antara molekul melalui reaksi Schiff base. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati efek cross-linking membran PCL/Kitosan/BG-NP/Tetrasiklin dengan berbagai konsentrasi glutaraldehid dan untuk mengevaluasi karakteristiknya untuk digunakan sebagai perangkat GTR.
Metode: Membran GTR PCL/Kitosan/BG-NP/Tetrasiklin/GA difabrikasi dengan metode electrospinning, kemudian direndam dan melalui proses crosslinking dengan tiga konsentrasi glutaraldehid yang berbeda. Membran yang dihasilkan dievaluasi sifat organoleptik dan karakteristik fisik dengan mengukur ketebalan dan berat. Membran juga dievaluasi secara morfologis dengan scanning electron microscopy (SEM) dan secara mekanis dengan mengukur laju biodegradasi setelah 28 hari dan uji tensile strength. Dibandingkan dengan membran kontrol (Oss-memÒ)
Hasil: Tiga kelompok membran PCL/Kitosan/BG-NP/Tetrasiklin/GA dengan konsentrasi GA bervariasi berhasil difabrikasi. Membran yang dihasilkan memiliki permukaan yang halus dan ketebalan yang tipis. Serat nano (95,74 – 122,08 nm) dan pori mikro (0,15 – 0,20 µm) dapat diamati pada gambar SEM. Kekuatan tarik meningkat dengan peningkatan konsentrasi glutaraldehid dan laju biodegradasi berhasil dihitung menggunakan rumus weight loss. Karakteristik ketiga kelompok menghasilkan hasil yang bervariasi dengan adanya peningkatan konsentrasi glutaraldehid.
Kesimpulan: Membran yang di crosslink dengan glutaraldehid dengan konsentrasi 0,3 M menghasilkan membran dengan hasil paling optimal, dibandingkan dengan membran kontrol, baik dari segi morfologi permukaan, karakteristik mekanik maupun fisik.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.078125 second(s)