Latar Belakang: Tidur memiliki peran krusial dalam menjaga fungsi kognitif, konsolidasi memori, serta performa akademik. Mahasiswa kedokteran merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap gangguan tidur akibat beban akademik yang berat, durasi belajar yang panjang, serta tekanan akademik yang berkelanjutan. Penelitian sebelumnya menunjukkan temuan yang tidak konsisten mengenai hubungan antara kualitas tidur dan prestasi akademik. Selain itu, penelitian di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (FKIK UAJ) belum diperbarui dalam satu dekade terakhir dan masih terbatas pada satu angkatan saja. Metode: Penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang (crosssectional) dilakukan pada Oktober 2025 menggunakan teknik total sampling. Kualitas tidur dinilai menggunakan instrumen Pittsburgh Sleep Quality Index(PSQI), sedangkan prestasi akademik diukur berdasarkan Indeks Prestasi Semester (IPS) terbaru. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS versi 22.0. Uji normalitas dilakukan dengan uji Shapiro–Wilk, dan uji Mann–Whitney digunakan untuk menganalisis hubungan antara kualitas tidur dan performa akademik. Hasil: Sebanyak 443 mahasiswa disertakan dalam analisis (tingkat respons 73,2%). Dari seluruh responden, 51,0% memiliki kualitas tidur yang baik dan 49,0% memiliki kualitas tidur yang buruk. Mahasiswi menunjukkan proporsi kualitas tidur baik yang lebih tinggi (52,6%) dibandingkan mahasiswa laki-laki. Angkatan 2022 menunjukkan proporsi kualitas tidur baik yang lebih tinggi (55,0%) dibandingkan angkatan 2023 dan 2024. Analisis Mann–Whitney menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan secara statistik pada nilai IPS antara mahasiswa dengan kualitas tidur baik dan buruk (p = 0,021). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dan prestasi akademik pada mahasiswa kedokteran di FKIK UAJ. Mahasiswa dengan kualitas tidur yang baik cenderung memiliki performa akademik yang lebih baik. |