Pendahuluan: Infeksi protozoa usus and kejadian atopik masih menjadi problem kesehatan anak-anak. Beberapa penelitian mengindikasikan hubungan antara keduanya, namun belum cukup konklusif. Sehingga ulasan sistematik dan meta- analisis ini ditujukan untuk mencari tahu hubungan antara infeksi protozoa usus dan kejadian atopik. Metode: Artikel penelitian dalam bahasa Inggris yang diterbitkan dari tahun 2010 hingga 2024 dicari menggunakan kata kunci yang telah ditentukan pada beberapa sumber (database) dan ditapis secara sistematis. Artikel yang diinklusi membahas tentang hubungan antara infeksi protozoa usus dan kejadian atopik. Risiko bias dan aplikabilitas studi dianalisis menggunakan NOS. Hubungan infeksi protozoa usus dan kejadian atopik diperiksa menggunakan odds ratio. Hasil: Sebanyak 4713 artikel yang berasal dari enam database ditapis berdasarkan judul dan abstrak untuk mendapatkan 44 artikel. Setelah dilakukan analisis terhadap artikel lengkap didapatkan lima artikel penelitian yang menunjukkan risiko bias yang rendah hingga sedang dengan nilai 4/8 hingga 7/8 yang menunjukkan aplikabilitas yang baik. Hasil menunjukkan prevalensi infeksi protozoa usus sebesar 14,82 – 59,00%, sedangkan prevalensi kejadian atopik berkisar di antara 18.78 – 75.45%. Meta-analisis menunjukkan adanya peningkatan risiko kejadian atopik yang signifikan terhadap infeksi protozoa usus (OR: 1.991; 95% CI: 1.031 – 3.845) dengan nilai I2 sebesar 78,6%. Kesimpulan dan saran: Risiko kejadian atopik lebih tinggi pada anak-anak yang terinfeksi oleh protozoa usus, terutama G. intestinalis. Penelitian berikutnya disarankan berfokus mengevaluasi kejadian atopik yang paling dipengaruhi oleh infeksi protozoa usus, metode diagnosis yang lebih akurat, dan evaluasi terhadap infeksi campuran protozoa usus dan cacing. |