Latar Belakang: Tendinopati Achilles merupakan kelainan degeneratif yang sering terjadi pada individu dengan diabetes melitus akibat gangguan penyembuhan jaringan dan degeneratif kolagen. Salah satu terapi regeneratif yang berkembang adalah injeksi dekstrosa hipertonis (proloterapi) yang bertujuan menstimulasi penyembuhan jaringan melalui mekanisme inflamasi ringan dan aktivasi fibroblas. Namun, efektivitas perbedaan konsentrasi dektrosa terhadap perbaikan histopatologi dan ketahanan tendon masih belum banyak diteliti.
Tujuan: Mengetahui perbandingan efek injeksi peritendon larutan dekstrosa hipertonis 15% dan 25% terhadap histopatologi dan ketahanan tendon Achilles pada tikus Sprague-Dawley model tendinopati diabetik.
Metode: Penelitian eksperimental menggunakan tiga kelompok tikus Sprague-Dawley, yaitu kontrol positif, dekstrosa 15%, dan dekstrosa 25%. Histopatologi tendon dievaluasi menggunakan skor histologis Modified Bonar Scale, sedangkan ketahanan biomekanik dinilai dengan Four-Limb Hanging Test. Data Four-Limb Hanging Test dianalisis menggunakan uji ANOVA satu arah dan uji post hoc Tukey, sedangkan skor Bonar dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis.
Hasil: Kelompok dekstrosa 25% menunjukkan peningkatan ketahanan biomekanik yang signifikan dibandingkan kontrol positif (p = 0,006), sedangkan kelompok dekstrosa 15% terdapat tren peningkatan (p = 0,059) tanpa perbedaan bermakna antara keduanya (p = 0,582). Nilai median skor Modified Bonar menunjukkan penurunan pada kedua kelompok intervensi dibanding kontrol (p = 0,026 untuk 15%, p = 0,021 untuk 25%).
Kesimpulan: Injeksi dekstrosa hipertonis 15% dan 25% menunjukkan tren perbaikan histopatologi tendon dan peningkatan ketahanan biomekanik tendon Achilles pada model tendinopati diabetik. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua dosis, yang menunjukan bahwa konsentrasi 15% sudah mampu menghasilkan efek teraputik yang setara tanpa adanya tambahan manfaat signifikan pada konsentrasi 25% |