Latar Belakang: Tendinopati Achilles merupakan gangguan muskuloskeletal yang umum, dengan proses penyembuhan yang menurun pada diabetes melitus akibat gangguan regenerasi tendon. Terapi injeksi dekstrosa, seperti glucopuncture (5%) dan prolotherapy (15%) dilaporkan dapat mempercepat regenerasi tendinopati. Namun, bukti komparatif keduanya pada kondisi tendinopati diabetik masih terbatas.
Tujuan: Menilai dan membandingkan efek injeksi glucopuncture (5%) dan prolotherapy (15%) secara peritendon terhadap regenerasi histologis dan kemampuan biomekanik tendon Achilles pada model tikus Sprague-Dawley tendinopati diabetik.
Metode: Penelitian eksperimental menggunakan model tikus Sprague-Dawley tendinopati diabetik. Hewan coba dibagi menjadi tiga kelompok: kontrol positif (STZ + NaCl 0,9%), glucopuncture (STZ + dekstrosa 5%), dan prolotherapy (STZ + dekstrosa 15%). Evaluasi dilakukan melalui pemeriksaan histopatologi menggunakan skor modified Bonar dan uji biomekanik four limb hanging. Analisis data menggunakan parametrik dan non-parametrik pada taraf signifikansi a = 0,05.
Hasil: Median skor modified Bonar pada kelompok kontrol positif adalah 6,0, sedangkan pada kelompok glucopuncture dan prolotherapy sebesar 3,13 dan 3,75. Uji biomekanik menunjukkan rerata durasi 6,54 detik pada kontrol positif, 9,86 detik pada glucopuncture, dan 9,44 detik pada prolotherapy. Analisis statistik menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok kontrol positif dengan kelompok terapi (p < 0,05), namun tidak terdapat perbedaan bermakna pada uji biomekanik kelompok prolotherapy dan tidak terdapat perbedaan bermakna antara glucopuncture dan prolotherapy (p > 0,05) dalam regenerasi histologis dan biomekanik.
Kesimpulan: Injeksi dekstrosa 5% (glucopuncture) secara peritendon terbukti meningkatkan regenerasi histologis dan kemampuan biomekanik tendon Achilles pada model tendinopati diabetik, tetap injeksi dekstrosa 15% (prolotherapy) secara peritendon hanya terbukti meningkatkan regenerasi histologis. Kedua metode menunjukkan efektivitas yang sebanding dalam memperbaiki struktur dan fungsi tendon. |