| Skripsi ini ditulis dengan tujuan untuk melakukan analisis pada bisnis yang dijalankan oleh Bu Suad sebagai penghasil makanan tradisional Legondo. Legondo adalah makanan tradisional terbuat dari ketan yang diisi pisang kepok. Legondo dikemas dengan cara dibungkus daun pisang dan diikat dengan tiga iratan bambu. Tiga iratan bambu ini memiliki filosofi juga dari Tuhan kepada manusia, dari manusia kepada manusia, dan dari manusia kembali kepada Tuhan. Legondo berasal dari kata lego ning kondo. Dalam bahasa Jawa, Lego berarti Lega, kondo artinya pembicaraan. Maksudnya, Pembicaraan yang membuat hati lega. Legondo ini sudah dibuat sejak 1960-an oleh ibu Suad. Kemudian mulai memperkenalkan legondo pada akhir 2018 untuk dijual pada khalayak umum. Hasil kegiatan KKN yang telah dilakukan sebelumnya telah menghasilkan rencana pengembangan produk makanan tradisional Legondo ini. Pengembangan yang dilakukan antara lain terkait dengan perbaikan kemasan, peningkatkan bentuk promosi melalui berbagai media sosial, membangun kerjasama dengan beberapa platform agar dikenal lebih banyak wisatawan baik yang berkunjung di Magelang-Borobudur maupun dari luar Magelang. Produk makanan tradisional Legondo ini masih terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai salah satu bentuk kuliner lokal yang dapat dijadikan sebagai icon makanan tradisional di Indonesia. |