Latar Belakang: Kualitas tidur yang buruk telah menjadi masalah global, terutama di kalangan mahasiswa kedokteran. Insidensi common cold pada mahasiswa kedokteran juga cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas tidur, karakteristik tidur, angka kejadian gejala common cold, tingkat keparahan gejala common cold, dan pengaruh kualitas tidur terhadap angka kejadian gejala common cold pada mahasiswa kedokteran FKIK UNIKA Atma Jaya angkatan 2022-2023. Metode: Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain observasional dan potong lintang. Responden berupa mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya angkatan 2022-2023. Data penelitian diperoleh melalui dua kuesioner, yaitu Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Wisconsin Upper Respiratory Symptom Survey 21 (WURSS-21). Hasil: Terdapat 71,32% responden yang memiliki gangguan kualitas tidur dalam satu bulan terakhir. Terdapat 69,77% responden yang memiliki gejala common cold dalam satu bulan terakhir. 91,11% dari responden tersebut memiliki tingkat keparahan gejala common cold yang ringan. Hasil analisis bivariat antara kualitas tidur dengan angka kejadian gejala common cold menunjukkan nilai p = 0,001. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan angka kejadian gejala common cold pada responden penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa kedokteran sebaiknya menjaga kualitas tidur mereka sebagai salah satu faktor yang memengaruhi kerentanan terhadap infeksi saluran pernapasan. |