Hubungan romantis lintas etnis seringkali menghadirkan tantangan tersendiri, terutama ketika melibatkan nilai-nilai budaya dan harapan keluarga yang berbeda. Pada remaja akhir perempuan etnis Tionghoa, menjalin hubungan dengan pasangan beretnis Jawa dapat menimbulkan hambatan berupa penolakan orang tua maupun tekanan sosial. Kondisi ini menuntut adanya psychological adjustment agar individu mampu menjaga keseimbangan emosional sekaligus mempertahankan relasi romantis. Penelitian ini berfokus untuk menggambarkan bagaimana bentuk penyesuaian psikologis yang dilakukan oleh remaja akhir perempuan etnis Tionghoa dalam berpacaran dengan pasangan beretnis Jawa dan faktor apa saja yang memengaruhi psychological adjustment.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif. Partisipan berjumlah tiga orang yang dipilih melalui metode purposive sampling dengan kriteria remaja perempuan etnis Tionghoa berusia 18–21 tahun dan sedang menjalin hubungan dengan pasangan etnis Jawa selama minimal satu tahun. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, kemudian dianalisis dengan teknik analisis tematik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan mampu mengendalikan emosi tanpa ledakan berlebihan meskipun menghadapi penolakan keluarga. Mekanisme penyesuaian yang digunakan bersifat adaptif, seperti berpikir rasional, bersikap optimis, dan memanfaatkan dukungan sosial dari lingkungan maupun pasangan. Penyesuaian juga tercermin melalui keterbukaan komunikasi, pengelolaan emosional, serta sikap realistis dalam menghadapi hambatan budaya dan nilai keluarga. Perbedaan terutama terletak pada tingkat kemandirian emosional dan pemanfaatan pengalaman masa lalu, namun secara keseluruhan partisipan menunjukkan psychological adjustment yang positif. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan adanya perluasan subjek dengan melibatkan variasi gender dan etnis, serta penggunaan pendekatan mixed method agar diperoleh gambaran psychological adjustment yang lebih komprehensif dan terukur. |