Mobil listrik menjadi alternatif strategis dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan menurunkan tingkat emisi karbon. Meskipun potensi pasar mobil di Indonesia cukup besar, tingkat adopsi masih relatif rendah. Penelitian ini menguji variabel-variabel utama yang diyakini mempengaruhi purchase intention. Metode penelitian dilaksanakan dengan menyampaikan kuisioner kepada 350 responden yang tinggal di Jabodetabek. Analisis data dilakukan dengan Lisrel 8,80 dan SPSS Statistic 27. Hasil penelitian ini menunjukkan hipotesis variabel terkait yang diterima adalah subjective norm, green purchasing attitude, perceived behavior control, government support, environmental concern dan hedonic motives, sementara untuk hubungan tidak langsung adalah goverment support, environmental concern dan charging point network. Sedangkan untuk hipotesis variabel yang ditolak adalah charging point network terkait pengaruh langsung dan subjective norm, green purchasing attitude, dan perceived behaviour control untuk pengaruh tidak langsung. Penelitian ini memberikan masukan penting bagi produsen otomotif, pemangku kebijakan, dan pihak terkait untuk menyusun strategi pemasaran dalam mendorong percepatan adopsi mobil listrik. |