Peningkatan kebutuhan akan efisiensi operasional di industri manufaktur keramik dihadapkan pada tantangan berupa peristiwa downtime yang sering terjadi, yang berdampak pada produktivitas dan biaya. Studi ini menerapkan prinsip-prinsip keandalan mesin dan manufaktur ramping untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengurangi downtime mesin menggunakan metode berbasis data dan strategi pemeliharaan prediktif. Menggunakan alat seperti Mean Time Between Failure (MTBF), analisis distribusi weibull, dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), penelitian ini mengevaluasi sepuluh mesin produksi keramik, mengklasifikasikan downtime menjadi kategori singkat dan panjang. Hasil menunjukkan bahwa press 1 memiliki jumlah downtime panjang tertinggi, sementara mesin HD layer bawah menunjukkan MTBF tertinggi, menunjukkan keandalan yang lebih baik. Analisis weibull memberi konfirmasi bahwa semua mesin mengalami kegagalan terkait keausan, dengan parameter bentuk (ß) > 1. Optimasi biaya pemeliharaan juga mengungkapkan kerugian finansial yang signifikan pada press 1, menyoroti kebutuhan akan pemeliharaan preventif yang lebih sering. Studi ini menyimpulkan bahwa pemeliharaan prediktif yang didukung oleh model keandalan dapat secara signifikan mengurangi waktu henti, meningkatkan ketersediaan mesin, dan memperkuat keberlanjutan operasional di industri keramik. |